Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Berharap Ada "Theme Park" di Bangka

Kompas.com - 16/07/2016, 09:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, taman rekreasi berskala internasional diharapkan bisa hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Bangka. Rencana tersebut mengemuka setelah muncul wacana KEK Pariwisata Bangka.

"Saya kebayangnya di sana ada theme park. Kita belum punya theme park dan harus internasional theme park," ungkap Arief setelah jumpa pers Festival Pesona Serumpun Sebangau di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Ia mengungkapkan, kehadiran taman hiburan berskala internasional lantaran Indonesia belum memiliki taman rekreasi berskala internasional. Dengan adanya taman rekreasi tersebut, ia menargetkan wisatawan mancanegara di kawasan ASEAN bisa datang ke KEK Pariwisata Bangka.

"Modelnya seperti Disneyland," tambahnya.

(Baca juga: Bangka Bakal Jadi KEK Pariwisata)

KEK Pariwisata Bangka rencananya berdiri seluas 1.000 hektar. Areal tersebut adalah lahan konsesi pertambangan PT Timah (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT. Timah (Persero) TBK, Riza Pahlevi Tabrani saat KompasTravel konfirmasi mengatakan, lahan yang akan diberikan untuk lahan KEK Bangka merupakan lahan konsesi untuk penambangan yang telah selesai. Nantinya, lahan tersebut akan dilepas dan akan ditetapkan oleh menjadi KEK oleh pemerintah daerah dan Kementerian Pariwisata.

"Untuk lahan sedang dibahas dengan tim gubernur dan tim saya (PT Timah). Nanti targetnya sebelum akhir tahun sudah selesai. PT Timah menyediakan lahan seluas 1.000 bekas penambangan timah," ungkap Riza.

Ia menjelaskan, lahan konsesi penambangan yang akan diberikan untuk KEK Bangka bersifat terbuka dan telah direklamasi. Namun, Riza enggan menyebutkan lokasi lahan-lahan yang akan diberikan.

"Kemungkinan paling besar pasti untuk KEK ini bersentuhan dengan pariwisata akan kita cari dekat garis pantai," ungkapnya.

Sementara, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi berharap dengan adanya KEK Bangka ini dapat mengembangkan daerah. Dengan adanya KEK Bangka, lanjut Rustam, secara tak langsung akan terbit peraturan presiden yang mengharuskan seluruh departemen melakukan pembangunan secara terintegrasi mulai dari jalan hingga bandara.

"Pembangunan itu kan pakai dana pusat. (Wilayah KEK) ada di Bangka Barat, Selatan, dan Tengah. Itu 1.000 hektar dibagi tiga minimal 300 hektar setiap kabupaten," jelas Rustam kepada KompasTravel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com