SOLOK, KOMPAS.com - "Jalurnya licin dan tanah. Mesti hati-hati," kata pemandu pendakian Gunung Talang, Emon Rinaldi, saat kami mulai mendaki Gunung Talang dari pos Pendakian R6 dari Jalur pendakian Ai Batumbuk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, awal bulan Juni lalu.
Langkah kaki kerap terpeleset di jalur pendakian yang didominasi tanah, lumpur, dan batu kerikil menjelang puncak.
Dini hari di awal bulan Juni lalu, angin berhembus menyusup celah-celah jaket dan menyapa kulit tubuh. Bintang-bintang bertaburan di langit menemani perjalanan saya melewati jalan perkebunan teh PTPN VI menuju titik awal pendakian di Pos R6. Beberapa pendaki mulai terlihat di Pos R6 dan memecah kesunyian dengan gelak tawa diiringi petikan gitar.
"Di sini, pos dibilangnya Rambu atau disingkat R. Jadi menandakan perjalanan pendakian," kata Emon.
(Baca juga: Tips Mendaki Gunung Talang Via Jalur Ai Batumbuk)
Sekitar pukul 02.00 WIB, saya bersama Emon mulai meninggalkan keriuhan pemuda pemudi di kaki Gunung Talang. Beberapa teguran basa-basi terlontarkan dari pendaki-pendaki yang berpapasan dengan kami.
Benar saja, rintangan-rintangan mulai menghadang sekitar 20 menit dari Pos R6. Jalan tanah licin dengan kombinasi tanah lumpur menghadang. Tak jarang, lutut kaki hampir menyentuh dada saat merayapi akar-akar pohon yang merambat di jalur pendakian.
Emon menyebutkan jumlah total rambu di Gunung Talang terdapat 54 buah. Namun, tak ada patokan yang jelas jarak antar rambu ketika rambu mulai dibuat. Setiap melewati rambu membuat saya yang pertama kali mendaki Gunung Talang penasaran.
Hampir dua jam lamanya kami berjalan mendaki gunung yang terakhir meletus tahun 2007 ini. Di R46, lampu-lampu pemukiman menyegarkan mata setelah jatuh bangun di tengah hutan gelap. Sejenak kami berdua duduk santai sambil memandangi celah terbuka di punggung gunung yang kami lewati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.