Lamunan saya tuntas saat kakek bercelana piyama itu selesai membuat pesanan dan mengantarkannya ke meja saya. Segelas butter coffee atau dikenal juga sebagai kopi Gu You. Rasanya manis dan berlemak. Tentu saja, kopi ini memang sengaja dicampur dengan unsalted butter atau mentega tawar yang meleleh seiring menyentuh minuman panas tersebut.
Lelehan butter memberi nuansa kuning pada segelas kopi yang disajikan. Ada sedikit campuran susu juga. Sedangkan bodi kopi masih terasa dalam intensitas yang ringan, aroma yang berkesan seperti arang, lalu bercampur dengan gurih dan sedikit manis.
Konon, ini adalah menu sarapan yang bakal memberi pasokan tenaga besar. Butter coffee dikenal juga sebagai bulletproof coffee. Istilah yang muncul karena sarapan kopi itu memberi tenaga lebih besar, membuat peminumnya seolah kebal peluru atau sekadar memberi tenaga untuk menghadapi berbagai masalah hidup sehari-hari.
Pesanan saya yang lain adalah roti panggang isi butter. Sebenarnya ada pilihan lain, seperti roti panggang isi selai kaya atau telur rebus setengah matang dengan taburan merica dan garam. Untuk menu yang lebih berat, Anda bisa mencicipi bakpao atau char kway tiao yang bisa dipesan dari penjual lain di ruangan yang sama.
Saya memilih menu ringan saja. Dua piring roti panggang bersisipkan butter, dan satu gelas butter coffee yang isinya lebih kurang 350 ml sudah sangat mengenyangkan. Setidaknya, saya tak merasa butuh makan siang hingga pukul 3.00 sore hari itu.
Jangan khawatir soal harga. Untuk seluruh sarapan itu, saya hanya menghabiskan 3,30 dollar Singapura atau setara Rp 32.000. Jauh lebih murah ketimbang memesan 330 ml kopi di kedai modern yang berkisar di harga 5 dollar Singapura atau setara Rp 50.000.
Bila Anda sedang berada di Singapura atau berencana mengunjunginya, sempatkanlah waktu untuk berkunjung dan ngopi di Heap Seng Leong. Mungkin saja dalam beberapa tahun mendatang kopitiam tradisional seperti ini akan seluruhnya punah digantikan yang lebih modern.
Cara Mencapai Heap Seng Leong
Kamu tak butuh waktu berjam-jam untuk bisa menemukan tempat tersebut. Letaknya tak jauh dari pusat kota. Bila menginap di sekitar Stamford Rd, cukup berjalan ke stasiun MRT terdekat dan carilah jurusan Lavender.
Dari stasiun Lavender keluarlah ke arah Kallang Rd dan berjalanlah ke arah Crawford St. Setelah menyebarangi jembatan yang melintasi Rochor River, carilah North Bridge Rd Market & Food Center.
Heap Seng Leong berada di sisi lain bangunan pasar tersebut, tepat menghadap ke arah apartemen pemukiman North Bridge Rd. Ada sebuah papan nama dalam huruf Mandarin dan latin di bagian depan toko.
Kopitiam ini buka sejak pukul 4.00 pagi hingga pukul 8.00 malam. Jadi bila Anda ingin sarapan sepagi mungkin dan restoran hotel belum buka, cobalah mendatanginya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.