Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hal yang Harus Anda Tahu tentang Turbulensi Pesawat

Kompas.com - 22/07/2016, 07:15 WIB
Yosia Margaretta

Penulis

KOMPAS.com - Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan goncangan pada tubuh pesawat, baik kecil maupun besar. Turbulensi pada dasarnya merupakan hal yang wajar. Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang  dan jangan panik.

KompasTravel menghimpun 10 hal yang perlu Anda ketahui tentang turbulensi. 

Awan penyebab guncangan

Seringkali kita terkagum-kagum ketika melihat awan saat pesawat mengudara. Namun ternyata, awan merupakan salah satu penyebab terjadinya turbulensi. Selain CAT (Clear Air Turbulence), awan adalah gambaran dari keadaan udara yang tidak stabil. Salah satu jenis awan yang paling berbahaya adalah cumolonimbus.

Menurut Assiva Husman, pilot WNI yang pernah menjadi Captain Pilot pesawat B-777 Qatar Airways lewat emailnya kepada Kompas.com mengatakan, turbulensi bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu turbulensi seputar awan dan turbulensi udara cerah.

Turbulensi udara cerah terjadi saat langit benar-benar bersih dan tidak berawan. Seperti yang dikutip dari cntraveler.com, turbulensi udara cerah lebih berbahaya karena awak kabin memiliki sedikit waktu untuk memeringatkan penumpang.

Turbulensi udara cerah

Turbulensi udara cerah lebih ekstrem, sehingga Anda harus memersiapkan diri. Beberapa waktu ke depan, diperkirakan jumlah turbulensi udara cerah akan semakin meningkat karena pemanasan global. Ada baiknya Anda tidak terlalu sering atau berlama-lama berdiri di pesawat. Jangan lupa untuk selalu mengenakan sabuk pengaman.

Turbulensi bukan penyebab pesawat jatuh

Faktanya, banyak orang takut akan turbulensi karena dianggap menjadi gejala pesawat jatuh. Padahal, pesawat sudah dirancang untuk menghadapi guncangan-guncangan tersebut. Jadi tetaplah tenang di kursi, karena pesawat Anda akan selalu seimbang saat mengalami turbulensi.

Serahkan pada pilot

Jangan terlampau panik saat terjadi turbulensi, karena pilot sudah tahu apa yang harus mereka lakukan. Sebelum melakukan penerbangan pun, biasanya pilot dan awak kabin sudah melakukan perkiraan. Pilot akan memilih rute penerbangan terbaik yang akan dilalui lewat prakiraan cuaca dan lainnya.

Sabuk pengaman

Ketika terjadi turbulensi, pilot selalu menyalakan tanda untuk menggunakan sabuk pengaman. Kembalilah ke kursi jika Anda sedang berada di gang, atau kembali dari toilet. Pasangkan sabuk pengaman dan tetaplah tenang. Turbulensi kadang menyebabkan cidera penumpang, terutama saat pesawat terguncang terlalu kencang.

Turbulensi tidak berbahaya

Pada dasarnya, pesawat sudah dirancang untuk bisa menghadapi goncangan besar seperti angin kencang dan badai. Turbulensi adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia penerbangan. 

Penanganan pilot

Pilot yang baik adalah mereka yang menangani turbulensi dengan santai dan tanggap. Sebetulnya pilot sudah mengetahui kondisi cuaca lewat alat pendeteksi khusus. Namun, pilot harus tetap menenangkan penumpang dan bekerja dengan profesional.

Kursi khusus bayi

Jika Anda traveling membawa bayi, jangan sungkan meminta kursi dan sabuk pengaman khusus bayi kepada pramugari. Ini sangat penting, karena biasanya Anda membawa bayi di pangkuan sehingga besar kemungkinan si bayi akan jatuh ketika turbulensi parah.

Akan ada teknologi untuk turbulensi

Para insinyur sedang mengembangkan alat yang bisa membantu pesawat menghindari turbulensi. Ketika alat ini nantinya rampung dan digunakan oleh pesawat, berkurang satu lagi kekhawatiran Anda untuk menggunakan moda transportasi udara saat traveling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com