A Tet pula yang meracik kopi O sebagai menu andalan dan selalu dipesan para tamunya. Dia terlihat gesit dan cekatan mencampur kopi, gula, dan air panas dengan takaran pas sehingga menghasilkan secangkir kopi beraroma dan berselera.
Padahal, bahan mentah kopi O andalan A Tet bukan berasal dari Bintan, melainkan dari Jambi. Namun, karena biji kopi tersebut digoreng sendiri dengan sedikit tambahan minyak wijen, rasa yang dihasilkan pun berbeda untuk tidak dikatakan istimewa.
Sebelum disajikan, racikan kopi, gula, atau ditambahkan susu, itu diseduh dalam air panas mendidih selama beberapa menit, selanjutya disaring.
Cara meracik kopi ini serupa dengan kedai-kedai tradisional lainnya di Pulau Sumatera seperti kedai Kopi Solong, Banda Aceh.
Untuk dapat menghirup harumnya aroma sekaligus kelezatan secangkir kopi O, Anda hanya perlu membayar Rp 4.000. Sementara kopi susu Rp 6.000 per cangkir.
Kasim mengatakan, belum sah ke Bintan kalau belum kena "tuah" kopi O di Kedai Hawaii. Dia kerap dimintai tamu hotel yang berasal dari Jakarta, Singapura, dan Malaysia untuk berkunjung ke kedai ini.
"Mereka memesan dalam bentuk masak untuk dinikmati di tempat sekaligus membawa pulang kopi bubuk yang sekilonya dibanderol Rp 56.000," imbuh Kasim.
Dan memang, ketika KompasTravel mencobanya, perjalanan hampir satu jam dari Bandara Tanjung Pinang, terbayarkan oleh orisinalitas khas Bintan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.