Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Coba Es Dawet Legendaris Langganan Jokowi di Pasar Gede Solo

Kompas.com - 23/07/2016, 17:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com – Wisata kuliner patut dicoba saat berkunjung ke Kota Solo, Jawa Tengah. Siapkan perut dan jangan bosan untuk mencecap aneka rasa yang muncul ketika menyantap sajian-sajian kuliner khas Solo.

Satu yang kuliner wajib dicoba adalah es dawet telasih. Anda bisa dengan mudah menemukan jajanan legendaris nan menyegarkan di Kota Solo seperti di Pasar Gede Hardjonagoro.

Beberapa penjual es dawet telasih seperti Ibu Siswo, Ibu Wiji, dan Bu Dermi siap menyajikan semangkuk dawet dengan kuah santan untuk Anda. Dawet bu Dermi misalnya, sepetak lapak tempat berjualan dawet terkenal tak pernah sepi pengunjung dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat biasa hingga presiden.

Adalah Rut Tulus Subekti, sosok di balik jajanan Dawet Telasih Bu Dermi. Ia adalah generasi ketiga yang kini meneruskan usaha es dawet yang mulai berjualan sejak tahun 1930-an di Pasar Gede.

“Saya di sini sudah 15 tahun jualan es dawet. Pelanggan di sini macam-macam. Dulu Pak Jokowi suka mampir ke sini waktu sebelum jadi presiden. Pak Jokowi dulu minum es dawet ya kadang sambil berdiri,” kata Bu Utit begitu biasanya disapa kepada KompasTravel di Pasar Gedhe, Jumat (22/7/2016), sambil tersenyum.

Namun, menurut Bu Utit, semenjak menjadi presiden, Jokowi jarang datang untuk menyantap es dawet. Terkadang setelah menjadi presiden, lanjutnya, Jokowi memesan es dawet lewat orang kedua yakni ajudannya.

Segarnya es dawet

Di warung es Dawet Bu Dermi, Anda akan menemukan ramuan es dawet tradisional Solo yang turun-temurun tiga generasi. Semangkuk es dawet ketan hitam, tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, cairan gula dan santan dengan tambahan es batu akan menyegarkan tenggorokan setelah berkeliling Pasar Gede.

Es dawet khas Solo terlihat berbeda dengan es dawet di tempat lain seperti di daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Bila dawet yang dijual di Butuh, Purworejo berwarna hitam, maka di Solo berwarna hijau.

Selain itu perbedaan lainnya terlihat dari penggunaan gula jawa. Es Dawet Telasih tak menggunakan gula jawa seperti dawet yang dijual di Butuh.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Suasana sekitar warung es Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Semangkukk es dawet telasih ditawarkan dengan harga Rp 8.000.
KompasTravel sempat mencicipi semangkuk Dawet Telasih Bu Dermi pada Jumat (22/7/2016). Isi dawet yakni tape ketan, jenang sumsum, dan biji telasih mengisi mangkuk kecil.

Begitu dicicipi, rasa manis tak terlalu terasa tajam di lidah. Menyeruput kuah santan yang dingin serta biji telasih membuat ketagihan ingin memesan satu porsi kembali.

Jika Anda minum es dawet telasih Bu Dermi, bersiaplah untuk mengantri. Sejak mulai buka pukul 08.00 WIB, pembeli telah menyerbu sepetak warung untuk memesan es dawet.

Jangan berharap Anda selalu bisa mendapatkan tempat duduk dan meja. Bu Utik hanya menyediakan bangku dengan panjang sekitar satu meter untuk pembeli.

Jika tak mendapat duduk, Anda harus berdiri di depan warung dan tak jarang sedikit terganggu oleh hilir mudik pengunjung Pasar Gede. Namun, itulah sensasi yang bisa dirasakan ketika menyantap langsung di lokasi dibandingkan jika membeli dan dibawa pulang.

Semangkuk es dawet dipatok harga sebesar Rp 8.000. Bu Utit setiap harinya membuka warung es dawet hingga pukul 15.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com