Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemar Makan Kerupuk Karak? Lihat Pembuatannya di Rumah Pak Ngadimin

Kompas.com - 26/07/2016, 08:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com – Santap makanan tanpa tambahan kerupuk rasanya kurang lengkap. Apapun makanannya, kerupuk selalu hadir di meja warung makan yang Anda datangi.

Begitupun jika Anda pergi ke Solo, ada satu kerupuk khas yang juga bisa dijadikan oleh-oleh yakni karak. Di daerah-daerah lain kerupuk renyah ini juga dikenal dengan nama kerupuk gendar, puli, maupun kerupuk beras.

Renyah dan gurih adalah sensasi yang ditawarkan oleh kerupuk karak. Namun, bagaimana cara membuat karak sampai siap dimakan?

Anda bisa datang ke salah satu sentra pembuatan karak di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Di sana, Anda bisa melihat pembuatan kerupuk karak dari mulai pengukusan beras hingga tahap penggorengan.

KompasTravel beberapa waktu lalu sempat mengunjungi rumah produksi karak Pak Ngadimin di Desa Gadingan dalam paket wisata Accor Solo Heritage Cycling. KompasTravel berkeliling sentra-sentra industri di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Saat itu pagi hari, sinar matahari menyinari karak-karak yang dijemur di pinggir jalan maupun halaman rumah Pak Ngadimin. Di sudut pintu dapur, adonan karak yang telah dicetak juga dijemur sebelum dipotong.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Ngadimin tengah menjemur adonan karak di dekat pintu dapur rumah pembuatan karak miliknya di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2016). Sentra pembuatan kerupuk karak adalah salah satu tempat yang dikunjungi dalam paket wisata Accor Solo Heritage Cycling.
Memasuki dapur pembuatan karak di sebelah kiri ruangan, asap mengepul dari sebuah tungku perapian. Di sisi tengah, sebuah wajan besar terlihat digunakan untuk menanak nasi.

“Saya mulai membuat karak sejak zaman Mbah. Sudah tiga generasi,” kata Ngadimin (64) kepada KompasTravel saat ditemui di rumah produksi karak, Kamis (21/7/2016) lalu.

Ngadimin sehari-hari membuat karak dibantu anggota keluarganya. Adalah istrinya, Samijem (60) serta anak sulung yang membantu untuk menghadirkan karak untuk warga Solo dan sekitarnya.

“Biasanya karaknya sudah ada yang beli di sini. Mereka datang ke rumah untuk langsung. Biasanya dijual ke Solo, Karang Anyar,” ungkapnya.

Ngadimin terlihat membantu sang istri mengukus dan menanak nasi. Tak hanya itu, ia juga melakukan tugas mencetak adonan karak dan juga menjemur.

Sementara sang anak sulung juga bekerja mencetak adonan karak dan merapikan bentuk karak menjadi kotak persegi panjang. Ia pula yang bertugas untuk mengangkat beras yang telah dihaluskan dan siap dicetak.

Setiap hari Ngadimin menghasilkan puluhan kilo kerupuk karak. Hasil karak yang dibuat berupa karak mentah dan matang siap dimakan.

Ngadimin menyebutkan, ia menjual kerupuk karak dengan harga satuan yakni Rp 150. Penjual-penjual karak yang mengambil di tempatnya lalu bisa menjual dengan harga Rp 200 – Rp 250.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Keluarga pembuat karak, Ngadimin (64) di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2016). Ngadimin setiap hari membuat karak untuk dijual ke sekitar Solo dan Karanganyar.
Pemandu wisata dari Accor Solo Heritage Cycling, Sugianto mengatakan, biasanya penjual-penjual karak dari Desa Gadingan dan sekitarnya menjual karak di Pasar Kliwon maupun Pasar Gede. Biasanya mereka menuju pasar dengan menyeberangi Sungai Bengawan Solo menggunakan gethek.

Ukuran karak yang diproduksi Ngadimin sekitar 3 x 4 cm. Proses penjemuran bahan adonan karak sangat tergantung dengan panas matahari yang ada.

“Kalau panas ya bisa satu hari penjemuran, kalau gak panas ya lebih,” jelasnya.

Desa Gadingan sendiri dikenal sebagai sentra pembuatan karak selain Kampung Bratan, Laweyan, Solo. Di Desa Gadingan, puluhan rumah tangga menggantungkan hidup dari sentra industri pembuatan karak.

Di sepanjang jalan-jalan Desa Gadingan, Anda bisa menemukan karak-karak yang tengah dijemur di pinggir jalan maupun di halaman rumah. Rata-rata karak dijemur dengan diletakkan di atas bilah-bilah bambu.

Anda yang sedang mampir di sentra industri pembuatan karak, jangan lupa untuk membawa pulang penganan kerupuk khas Solo ini. Anda bisa membeli karak yang telah digoreng maupun yang belum digoreng.

Selain di tempat asal pembuatannya yang berada di tepi Sungai Bengawan Solo, karak juga bisa ditemukan di pasar-pasar tradisonal seperti Pasar Gede Hardjonagoro. Selain itu, karak juga bisa ditemukan di Pasar Klewer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com