Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Traveling" dengan Anak Balita, Bawa "Stroller" atau "Baby Carrier"?

Kompas.com - 26/07/2016, 10:06 WIB

KOMPAS.com — Berliburbersama buah hati tentu sangat menyenangkan. Namun, pertanyaan yang biasanya muncul, apakah perlu membawa stroller (dorongan bayi) atau cukup baby carrier (gendongan bayi)?

Citra dan Adit adalah satu dari sekian pasang yang memiliki cerita terkait hal ini. Mereka merasa tak puas menikmati liburan selama tiga hari di Bali. Pasalnya, Citra kelelahan karena harus terus menggendong buah hati mereka, Dastan, yang baru berusia 2 tahun. Entah karena cuaca yang panas atau belum terbiasa dengan suasana baru, Dastan kerap rewel dan tak mau turun dari gendongan ibunya.

Gara-gara hal sepele ini, kadang Citra dan Adit terlibat pertengkaran kecil lantaran Adit tak mau bergantian menggendong Dastan. Padahal, Citra juga sudah kelelahan menggendong anaknya sepanjang jalan di lokasi wisata.

Kejadian tersebut biasanya terjadi pada suami-istri muda yang melakukan perjalanan bersama anak yang masih berusia di bawah lima tahun (anak balita). Mereka memutuskan untuk tidak membawa stroller karena khawatir kerepotan. Memang, stroller bisa menjadi dewa penyelamat, tetapi bisa juga justru menjadi sumber kerepotan, terutama kalau stroller yang dibawa besar dan berat.

Nah, agar tepat memilih, apakah membawa stroller atau cukup membawa baby carrier, simak tips berikut ini.

Membawa stroller ketika liburan jika:

- Bepergian dengan anak berusia 3 tahun ke atas.
- Kalau anak sudah terlalu berat untuk digendong dan Anda merasa tak sanggup meski bergantian dengan pasangan.
- Liburan lama, lebih dari dua hari dan banyak melibatkan jalan kaki.
- Liburan ke negara maju karena infrastruktur sudah memadai.
- Liburan ke tempat-tempat wisata yang mendukung dan stroller-friendly.
- Stroller dibuat dari material yang enteng dan mudah untuk dilipat.

Membawa baby carrier ketika liburan jika:

- Bepergian dengan bayi newborn atau kurang dari 2 tahun.
- Traveling ke beberapa tempat dan terus berpindah.
- Waktu bepergian tidak terlalu lama, maksimal 2 hari.
- Kondisi atau medan destinasi yang agak berat, misalnya candi, bukit, dan area lainnya yang mengharuskan kita menanjak.

Meski terbilang praktis, baby carrier juga punya kelemahan, yaitu bergantung pada stamina si penggendong. Apalagi jika menggendong dalam waktu cukup lama, pundak pasti akan terasa sangat pegal.

Untuk menyiasatinya, gendonglah buah hati secara bergantian dengan pasangan. Saat ini, banyak baby carrier yang juga didesain dan bermotif unisex. Artinya, ketika pasangan menggunakan baby carrier, dia tak masalah dengan motif atau gambar baby carrier tersebut. (TabloidNova.com/SRI ISNAENI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com