Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan "Tarian" Sungai Oyo dari Puncak Bukit Mangunan

Kompas.com - 26/07/2016, 15:03 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Sungai Oyo di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti pinggul remaja yang sedang menari. Ngarainya seolah muncul dari pertemuan kaki dua bukit, melenggok lebar dua kali, lalu mengalir panjang.

Yogyakarta sedang terik selepas makan siang, saat itu. Air Sungai Oyo jadi sangat jelas biru kehijauan saat sedang surut, batu dan pasirnya membentuk endapan coklat susu, dan tampak beberapa bagian seolah delta dari endapan.

Jembatan gantung warna kuning terlihat sangat kecil dari kejauhan, tampak menghubungkan dua permukiman mungil yang dipisah sungai. Menyusuri dengan mata keseluruhan ngarai, kedalaman lembah, kelokan sungai, hamparan hijau, dan pemukiman kecil rasanya benar-benar mengenyangkan mata akan keindahan.

"Semua pemandangan ini bisa terekam sekaligus kalau difoto pakai kamera dengan lensa fisheye," kata Purwanti, pengunjung yang datang dari Jakarta.

KOMPAS.com/DANI J Jembatan gantung warna kuning ini menghubungkan Desa Sri Harjo dengan Desa Selopamioro. Jembatan jadi kelihatan mungil dari ketinggian.
Meski begitu, ia mengaku cukup puas mengabadikan foto itu cuma dengan ponsel berkamera 13 MP, tanpa fasilitas pengambilan gambar secara melebar. Inilah salah satu andalan Bantul untuk urusan selfie dari ketinggian.

Pemandangan sungai menari ini bisa dilihat dan diabadikan dari tepi sebuah bukit yang jadi satu dengan kawasan yang dinamai Kebun Buah Mangunan. Berada di ketinggian 150-200 mdpl, kelokan sungai itu merupakan panorama yang puas dipandang.

Tak heran, rata-rata pengunjung yang datang ke tempat ini, hampir dipastikan membawa tongsis alias monopod agar bisa berfoto bersama secara puas di tempat ini.

Untuk memaksimalkan para pengunjung yang ingin selfie, pengelola juga membikin beberapa gardu pandang di sana. Mereka bisa berfoto dengan latar belakang pemandangan yang indah. Lokasi ini dinamai Kebun Buah Mangunan, terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

KOMPAS.com/DANI J Banyak pilihan memandang dari ketinggian selain melihat ngarai dari Puncak Bukit Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta. Ada yang bisa menyaksikan sunset atau memilih melihat panorama hijau.
Warga sekitar juga menyebut sebagai Puncak Panorama Mangunan. Jarak dari Bandara Internasional Adi Sutjipto atau pusat Kota Yogyakarta sekitar 35 km, atau 15 kilometer dari Bantul.

"Satu jam perjalanan dengan motor dari bandara, lalu ke arah kota Bantul, kemudian cari Kecamatan Dlingo, di situlah kebun buahnya," kata Mas Prasetyo, warga Yogyakarta.

Datang ke sana tak sulit. Kawasan ini tak jauh dari Hutan Pinus Dlingo di kecamatan yang sama. Kedua lokasi wisata ini cuma dipisah 20 menit perjalanan darat. Hanya saja jalan yang ditempuh cukup tinggi menanjak.

Jalur yang dilalui pun cukup sempit. Perlu kelihaian sopir agar tak bersenggolan dengan kendaraan lain yang melintas berlawanan arah.

Masuk ke Kebun Buah Mangunan, wisatawan cukup merogoh kocek Rp 5.000 per orang. Kawasan itu memiliki diri dengan camping ground, homestay, gazebo, hingga play ground, kantor pengelola, dan tempat pembibitan tanaman.

KOMPAS.com/DANI J Banyak pilihan memandang dari ketinggian selain melihat ngarai dari Puncak Bukit Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta. Ada yang bisa menyaksikan sunset atau memilih melihat panorama hijau.
Sampai di puncak Mangunan, pengunjung bisa parkir di lapangan luas, lantas menyusur jalan setapak dengan jalan kaki menuju tempat yang disebut gardu pandang, tepat di pinggir jurang dengan kedalaman yang tidak terukur. Tempat memantau itu dipagar semen dan cukup aman bagi wisatawan menyaksikan keelokan ngarai Sungai Oyo.

Dari situlah terlihat panjang kelokan sungai, jembatan gantung warna kuning ini sebagai satu-satunya yang menghubungkan Desa Sri Harjo dengan Desa Selopamioro. Konon, kekuatan panorama ngarai sungai bisa didapat saat tertutup kabut putih. Hamparan hutan yang hijau dengan kabut putih serasa seperti lukisan hidup dan meliuk-liuk.

Saat senja menjelang, pengunjung katanya bisa menyaksikan matahari terbenam keemasan yang sangat indah. Panorama boleh saja jadi andalan, tetapi Kebun Buah Mangunan juga tidak kalah apik.

Berwisata ke kebun buah bersama keluarga tentunya akan menjadi hal menyenangkan dan memberi pengalaman lebih. Apalagi jika bertepatan dengan musim panen buah, pengunjung bisa bersama-sama ikut memanen buah-buahan yang ada.

KOMPAS.com/DANI J Jangan melewatkan kesempatan selfie bersama burung hantu jinak di Puncak Bukit Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta. Bayar hanya seikhlasnya.
Pohon buah yang ada di tempat ini antara lain durian, mangga, rambutan, jambu air, jeruk, sawo, matoa, jambu biji, cempedak, kelengkeng, manggis, dan masih banyak lagi. "Beli buahnya ditimbang. Durian besar saja Rp 50.000," kata Semi, seorang petani buah di situ.

Semi juga menjual jajanan tiwul di sekitaran gardu pandang, aktivitas lain dirinya saat tidak berkebun. "Tapi terlambat kalau sekarang. Waktu panen sudah lewat pada Maret sampai Mei kemarin. Sekarang tinggal jeruk, tapi belum bisa dipanen," kata Semi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com