Makanan tradisional Solo ini bernama lenjongan. Anda bisa menyentap lenjongan sebagai sarapan pagi Anda sebelum berwisata.
Lenjongan terdiri dari beberapa macam makanan, misalnya tiwul, ketan hitam, ketan putih, gethuk, sawut, cenil, dan klepon. Penjual Lenjongan di Pasar Gede Yu Sum (56) menceritakan, sejak zaman penjajahan, lenjongan telah dikenal sebagai jajajan di Solo.
Yu Sum menjual lenjongan di Pasar Gede dari pukul 07.00 - 14.00 WIB. Seporsi lenjongan dengan aneka pilihan isi ditawarkan dengan harga Rp 4.000.
Wisata kuliner di Solo tak hanya tengkleng, nasi liwet, atau selat. Coba kuliner unik murah meriah berbahan tempe busuk yang memilat selera di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo yakni Nasi Tumpang.
Nasi tumpang disajikan dengan tambahan tahu putih dan daun bayam rebus. Nah, tempe yang telah diolah disiramkan di atas daun bayam serta tahu rebus.
Seporsi nasi tumpang ditawarkan dengan harga Rp 5.000. Menikmati nasi tumpang, lebih lengkap dengan suguhan kerupuk renyah khas Solo yakni karak.
Sate buntel di Solo adalah opsi kuliner yang bisa dicoba. Kuliner itu dibuat dari cacahan daging kambing yang dibalut dengan lemak daging lalu dibakar. Satu porsi sate buntel terdiri dari dua tusuk olahan daging kambing yang dililit pada sebilah bambu seperti sate lilit dari Bali.
Ketika digigit, daging kambing yang dibungkus dengan lemak daging terasa empuk dan tak berbau prengus. Bumbu kuah kecap serta gurih dari bawang putih menyerap ke dalam gilingan daging kambing.
Tempat yang bisa dikunjungi untuk menikmati sate buntel adalah Warung Sate Mbok Galak. Seporsi sate buntel dihargai Rp 35.000.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan