Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kawasan di Tepian Musi Dikembangkan hingga 2018

Kompas.com - 29/07/2016, 20:04 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Lima kawasan di tepian Sungai Musi akan dikembangkan menjadi obyek wisata hingga tahun 2018. Pengembangan dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan wisata di jalur Sungai Musi yang akan diusulkan menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata nasional.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga, Rabu (27/7/2016), di Palembang, mengatakan, di sepanjang jalur Musi di Palembang setidaknya ada 28 kawasan yang berpotensi dijadikan obyek wisata.

Namun, lanjutnya, dari jumlah itu baru satu kawasan yang benar-benar dapat dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat setempat, yakni Kampung Al Munawar, Palembang. Banyak kawasan lain yang berpotensi dikembangkan, tetapi sampai saat ini belum digarap.

Irene mengatakan, secara bertahap sosialisasi dan pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan untuk membangun sistem pariwisata yang terintegrasi sehingga bisa dijual kepada wisatawan yang ke Palembang.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Peserta Musi Triboatton 2013 menyusuri Musi dengan perahu tradisional jukung dari Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas hingga Sekayu di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lebih dari 100 peserta Musi Triboatton yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusuri Sungai Musi sepanjang 500 kilometer dengan menggunakan berbagai moda transportasi sungai.
Kampung Al Munawar, misalnya, memiliki rekam jejak yang kental mengenai kebudayaan masyarakat Arab sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak heran banyak orang yang menyebutnya sebagai Kampung Arab.

Sejumlah program sudah dibuat, seperti pembangunan dermaga kecil dan rumah singgah (homestay) bagi wisatawan yang ingin melihat keseharian warga setempat.

”Hari ini ada lima rumah warga yang diresmikan menjadi homestay. Jumlahnya akan diperbanyak sehingga wisatawan memiliki tempat untuk menginap,” kata Irene.

Setelah Kampung Al Munawar, ada empat kawasan lain yang akan didorong menjadi obyek wisata tepian Sungai Musi strategis. Pulau Kemaro dan kawasan 10 Ulu menjadi tempat wisata religi bagi masyarakat Tionghoa.

Kawasan 1 Ulu adalah tempat wisata kuliner khas Palembang, sedangkan kawasan 3-4 Ulu akan dijadikan kawasan wisata tekstil. ”Tahun depan, kami akan fokus pada pengembangan kawasan Pulau Kemaro,” katanya.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang Raimon Lauri mengatakan, pengembangan wisata di tepian Sungai Musi dilakukan melalui revitalisasi sejumlah obyek wisata.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.
Salah satunya adalah pembenahan di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) yang tengah dipugar untuk mengembalikan fungsinya sebagai kawasan wisata.

”Pembenahan kawasan ini menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar. Diharapkan setelah dibenahi akan menarik wisatawan yang ingin menikmati keindahan Sungai Musi,” ujar Raimon.

Selain itu, pihaknya juga akan membenahi sistem transportasi menuju obyek wisata tepian Sungai Musi dengan menetapkan jadwal keberangkatan kapal dan bus air serta standar harga jasa transportasi. Namun, untuk menerapkannya, membutuhkan kerja sama semua pihak. (RAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com