PALEMBANG, KOMPAS - Lima kawasan di tepian Sungai Musi akan dikembangkan menjadi obyek wisata hingga tahun 2018. Pengembangan dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan wisata di jalur Sungai Musi yang akan diusulkan menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata nasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga, Rabu (27/7/2016), di Palembang, mengatakan, di sepanjang jalur Musi di Palembang setidaknya ada 28 kawasan yang berpotensi dijadikan obyek wisata.
Namun, lanjutnya, dari jumlah itu baru satu kawasan yang benar-benar dapat dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat setempat, yakni Kampung Al Munawar, Palembang. Banyak kawasan lain yang berpotensi dikembangkan, tetapi sampai saat ini belum digarap.
Irene mengatakan, secara bertahap sosialisasi dan pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan untuk membangun sistem pariwisata yang terintegrasi sehingga bisa dijual kepada wisatawan yang ke Palembang.
Sejumlah program sudah dibuat, seperti pembangunan dermaga kecil dan rumah singgah (homestay) bagi wisatawan yang ingin melihat keseharian warga setempat.
”Hari ini ada lima rumah warga yang diresmikan menjadi homestay. Jumlahnya akan diperbanyak sehingga wisatawan memiliki tempat untuk menginap,” kata Irene.
Setelah Kampung Al Munawar, ada empat kawasan lain yang akan didorong menjadi obyek wisata tepian Sungai Musi strategis. Pulau Kemaro dan kawasan 10 Ulu menjadi tempat wisata religi bagi masyarakat Tionghoa.
Kawasan 1 Ulu adalah tempat wisata kuliner khas Palembang, sedangkan kawasan 3-4 Ulu akan dijadikan kawasan wisata tekstil. ”Tahun depan, kami akan fokus pada pengembangan kawasan Pulau Kemaro,” katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang Raimon Lauri mengatakan, pengembangan wisata di tepian Sungai Musi dilakukan melalui revitalisasi sejumlah obyek wisata.
”Pembenahan kawasan ini menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar. Diharapkan setelah dibenahi akan menarik wisatawan yang ingin menikmati keindahan Sungai Musi,” ujar Raimon.
Selain itu, pihaknya juga akan membenahi sistem transportasi menuju obyek wisata tepian Sungai Musi dengan menetapkan jadwal keberangkatan kapal dan bus air serta standar harga jasa transportasi. Namun, untuk menerapkannya, membutuhkan kerja sama semua pihak. (RAM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.