Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri "Jalur Reptil" di Taman Nasional Sebangau Kalimantan

Kompas.com - 29/07/2016, 22:40 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Hutan belantara Kalimantan adalah "rumah" bagi beragam spesies reptil, tak kecuali ular. Salah satu tempat untuk menemukannya adalah Taman Nasional Sebangau yang terletak di Kalimantan Tengah. 

Secara administratif, TN Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau. Taman nasional seluas 568.700 hektar ini merupakan ekosistem rawa gambut yang terbentuk jutaan tahun lalu.

Sebelum didaulat menjadi Taman Nasional pada 2004, Sebangau merupakan hutan produksi yang dikelola beberapa HPH. Pembalakan liar pun merajalela usai berakhirnya izin HPH di kawasan tersebut.

Namun kini, meski bekas kebakaran hutan masih jelas terlihat, TN Sebangau adalah lokasi ekowisata terutama untuk melihat langsung satwa liar.

Ada 54 spesies ular yang ditemukan di taman nasional ini, selain juga 15 jenis mamalia dan 182 jenis burung. Saat mengunjungi taman nasional ini beberapa waktu lalu, KompasTravel diajak menyusuri "jalur reptil" yang berada di belakang Pos Jaga Sungai Koran.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam. Warna ini bukanlah hasil limbah, melainkan zat tannin yang ada di dalam rawa gambut.
Area Sungai Koran adalah spot terdekat untuk didatangi wisatawan. Anda tinggal menyambangi Desa Kereng Bangkirai yang letaknya sekitar 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya. Dari desa tersebut, ada speedboat milik taman nasional yang bisa disewa.

Keunikan Sungai Koran terletak pada warnanya yang hitam pekat. Ini karena sungai tersebut memiliki kandungan tannin yang tinggi akibat rawa gambut di bagian dasarnya. Dari dermaga di Desa Kereng Bangkirai, perjalanan speedboat menuju Pos Jaga Sungai Koran memakan waktu sekitar 20 menit.

Sepanjang perjalanan, Anda akan melewati "labirin" rasau. Ini adalah sejenis tumbuhan pandan dengan duri tajam di bagian daun dan batangnya. Namun begitu masuk ke "jalur reptil" di belakang Pos Jaga, jumlah tumbuhan rasau semakin berkurang.

Jalur tersebut tak lebar, hanya sekitar 2-3 meter. Begitu masuk jalur ini, hawa dingin menyeruak. Ini karena pepohonan yang cukup rapat menaungi kedua sisi sungai.

"Di sini banyak ditemukan ular viper, sanca, dan ular hijau," tutur Abdullah, salah satu penjaga TN Sebangau kepada KompasTravel,  Rabu (27/7/2016).

Viper (Viperidae) adalah salah satu ular paling berbisa di dunia. Abdullah menjelaskan, biasanya ular tersebut bertengger di batang pohon dengan ketinggian 1-2 meter dari permukaan sungai.

"Jika masuk ke dalam (hutan), akan lebih banyak lagi ditemukan ular. Bahkan beberapa waktu lalu ada yang menemukan tarantula besar," papar dia.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI "Jalur reptil" di TN Sebangau terletak di bagian belakang Pos Jaga Sungai Koran.

"Jalur reptil" yang kami lewati cukup panjang, hingga akhirnya harus berbalik arah untuk kembali ke Pos Jaga Sungai Koran. Sayangnya, hanya satu ular yang ditemukan hari itu. Abdullah menemukan seekor sanca di pinggir sungai.

Menyusuri Sungai Koran yang berwarna hitam, di tengah belantara Kalimantan, sungguh terasa mendebarkan. Jika Anda termasuk orang bernyali tinggi, cobalah masuk ke "jalur reptil" ini pada sore hingga malam hari.

"Kemungkinan besar mereka akan keluar sore hingga malam. Banyak turis wisata minat khusus yang datang, dan pulang dengan perasaan puas," papar Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com