Sayangnya, rata-rata wisatawan menikmati Bromo hanya dengan menginap semalam. Mereka hanya menikmati keindahan alam. Padahal, jika mau—dan jika digarap serius oleh pemerintah daerah, pengunjung bisa menikmati budaya dan keramahan Tengger seperti yang disuguhkan Pak Muliyat kepada para tamunya. (Dahlia Irawati/Nobertus Arya Dwiangga)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Juli 2016, di halaman 23 dengan judul "Terpikat Kehangatan Bromo-Tengger".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.