Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Potensi Wisata Pabrik Gula di Situbondo

Kompas.com - 31/07/2016, 18:32 WIB
Achmad Faizal

Penulis

"Akhirnya kita pasang tarif Rp 2 juta untuk berkeliling kebun tebu dengan lokomotif uap," katanya.

Tidak banyak memang turis yang menyewa lokomotif uap tersebut untuk sarana wisata di kebun tebu.

Sejak awal 2016, tercatat hanya dua kunjungan wisata ke pabrik gula tersebut.

Lokasi strategis

Selama ini, semua pengunjung adalah wisatawan mancanegara khususnya dari Belanda. Mereka hanya ingin bernostalgia mengelilingi kebun tebu dengan lokomotif uap, dan berkeliling mengunjungi pabrik.

"Mereka hanya bernostalgia, bahwa bangsanya dulu adalah pendiri pabrik gula dan berkeliling kebun tebu dengan kereta lokomotif uap," ujar Samuel.

Nantinya, kata Samuel, justru PG Olean akan dijadikan pusat "Workshop Maintenance". Karena PG Olean adalah pabrik gula yang kapasitasnya produksinya kecil, sehingga tenaga pegawainya difokuskan ke urusan perbaikan peralatan 17 PG milik PTPN XI. 

Kapasitas produksi PG Olean hanya 1.100 ton per hari, jauh dibanding PG besar lainnya seperti PG Jatiroto Lumajang yang mencapai 7.500 ton per hari.

Produksi rata-rata gula setiap tahun mencapai total 3.500 ton, dan tetes tebu rata-rata 55 ton per tahun. 

Saat dikelola pemerintah Hindia Belanda, PG yang memiliki areal lahan tebu hanya 50 hektare itu bernama Venoot Schap Phaiton Olean.

PG Olean terakhir menjadi milik Fa. Anemaet & Co.

Saat Indonesia merdeka, kepemilikan pabrik diambil alih pemerintah Indonesia dengan nama Pusat Perkebunan Negara. 

PG Olean tercatat beberapa kali berganti nama seiring dinamika perkembangan politik dan pemerintahan Indonesia dan resmi dikelola PTPN XI sejak 11 Maret 1996. 

Lokasi PG Olean yang berada hanya 3 kilometer dari pusat kabupaten Situbondo di jalur pantau utara Jawa Timur, dinilai sangat strategis oleh kalangan perusahaan wisata.

Lokasi tersebut berpotensi menjadi tujuan wisatawan dari Surabaya yang akan melancong ke Banyuwangi.

"Rata-rata wisatawan mancanegara datang dari Surabaya, tujuannya ke Bromo, lalu ke Banyuwangi. Di PG Olean nanti bisa mampir, karena searah," kata Dyah Ayu Tisnawati, CEO Biro Perjalanan Wisata Bayu Citra Persada.

Dia menyambut baik jika PTPN XI mengembangkan PG Olean sebagai destinasi wisata pabrik gula, karena selama ini di Jawa Timur belum ada wisata semacam itu.

"Syukur-syukur bisa melengkapi destinasi andalan wisatawan mancanegara yang ada selama ini selain Kawah Ijen, Gunung Bromo, dan Banyuwangi," ujarnya. 

Namun begitu kata dia, objek wisata pabrik gula Olean harus dikemas secara profesional dengan konsep yang jelas, dan tentu harus berbeda dengan destinasi wisata yang ada selama ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com