Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2016, 09:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Memilih teh berkualitas bukanlah pekerjaan mudah. Begitu banyak merek teh di pasar dari jenis daun teh yang berbeda, dibanderol dengan harga yang berbeda pula.

Jangan khawatir, menurut Charlene, generasi kedua penerus Tea House Yixing Xuan di Singapura, sebenarnya ada cara untuk membedakan teh berkualitas.

"Pertama coba lihat daun teh yang sudah kering. Kalau misal ada tiga atau dua pucuk daun menempel berarti itu daun teh yang bagus," kata Charlene.

Sebab menurut Charlene pucuk daun teh yang menempel hanya dapat diambil dengan proses pemetikan tangan bukan dengan mesin. Tentu pemilahan langsung dengan tangan lebih jeli dan telaten dibanding mesin.

Kompas.com/Silvita Agmasari Charlene menjelaskan seluk beluk teh di workshop Yixing Xuan Tea House, Singapura.
"Kemudian lihat daun teh keringnya. Ada yang patah-patah tidak? Kalau patah-patah berarti itu diproses dan disimpan dengan cara yang buruk," tutur Charlene.

Selanjutnya, saat KompasTravel berkunjung ke Tea House Yixing Xuan bersama rombongan Oasia Hotel Downtown, Senin (25/7/2016). Charlene menganjurkan untuk melihat warna daun teh. 

"Kalau white tea (teh putih) warnanya harus putih, green tea (teh hijau) maka warnanya akan hijau. Sedangkan oolong tea, warnanya adalah perpaduan hijau dan putih. Apabila semuanya bewarna hitam, maka itu menandakan teh sudah lama disimpan dan sudah tak segar," kata Charlene.

Terakhir teh berkualitas juga dapat diketahui dari wanginya. "Jika sudah tak terlalu wangi berarti teh sudah lama," kata Charlene.

Tak lupa Charlene menyarankan Anda para pecinta teh untuk tidak membeli teh dalam jumlah banyak, karena justru akan membuat teh menjadi tak segar karena lama disimpan. Cara penyimpanan teh juga harus diperhatikan, yakni dalam tempat kedap udara, tak tembus cahaya, dan tak boleh dekat sinar matahari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com