Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Lukisan Ikonik Istana Negara dan Kisah di Baliknya

Kompas.com - 01/08/2016, 19:16 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

"Kawan-kawan Revolusi" disebut Mikke sebagai salah satu lukisan favorit Soekarno.

"Soekarno nampak sangat bersemangat jika bercerita tentang lukisan ini. Itu diabadikan oleh fotografer Perancis Henry Cartier Bresson," kata Mikke.

Lukisan ini adalah potret para pejuang kemerdekaan dan simpatisan pejuang. Salah satu pejuang di dalam lukisan ini adalah Bung Dullah, pejuang yang berhasil mengebom empat tank Belanda dengan mengikatkan sejumlah bom di pinggangnya.

"Lukisan ini pernah ditusuk bayonet saat agresi militer kedua di Yogyakarta, kemudian direstorasi kembali," kata Mikke.

4. Henk Ngantung - Memanah

Tak seperti medium lukisan lainnya yang menggunakan kanvas atau kain, lukisan Henk Ngantung ada di papan triplek. Kondisi lukisan ini sudah rusak, meski begitu memiliki nilai sejarah yang luar biasa.

"Lukisan Memanah Henk Ngantung dipakai sebagai latar pembacaan proklamasi oleh Soekarno. Tangan kanan pemanah dilukis dari model tangan Soekarno sendiri," Jelas Mikke.

Henk Ngantung pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 1964-1965. Henk dipilih Soekarno agar Jakarta dipimpin oleh seseorang yang memiliki perspektif humanis yang berbeda. Hingga akhirnya Henk harus mundur karena termasuk sebagai wakil rakyat fraksi Parta Komunis Indonesia saat itu.

5. Diego Rivera - Gadis Melayu dengan Bunga

Rivera adalah suami dari pelukis ternama Frida Kahlo. Lukisan ini sebenarnya adalah lukisan yang dilindungi oleh undang-undang Meksiko dengan aturan tak boleh dibawa keluar Meksiko.

Entah bagaimana Soekarno dapat merayu presiden Meksiko saat itu, Lopez untuk memboyong lukisan tersebut ke Indonesia. Hingga saat ini lukisan-lukisan Rivera dianggap sebagai aset bangsa Meksiko yang bernilai luar biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com