Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosikan 10 Bali Baru, Kemenpar Sambangi Korea

Kompas.com - 02/08/2016, 11:03 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mempromosikan berbagai daerah tujuan wisata Indonesia. Kali ini untuk memikat para wisatawan Korea Selatan, Kemenpar akan menyambangi Busan, kota terbesar kedua di Negeri Ginseng itu.

"Gema Wonderful Indonesia terus konsisten hadir di Korea Selatan. Busan, kota nomor dua di Negeri Ginseng, segera diramaikan oleh promosi serta pertunjukan budaya Indonesia pada 6 – 7 Agustus mendatang yang bertajuk 'Direct Promotion Korea'," sebut Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Selasa (2/8/2016).

Dalam acara yang akan digelar di di Lotte Mall-Dong Busan itu, Kemenpar membawa serombongan tim kesenian, biro perjalanan, dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk menjual pesona Indonesia.

(BACA: Pengakuan Jujur Orang Korea soal Pariwisata Indonesia)

Saat ini, menurut Vinsensius, pemerintah Indonesia tengah menggenjot munculnya 10 Bali Baru. Pemerintah menetapkan 10 destinasi yang diprioritaskan pengembangannya, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo & Gunung Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

"Orang Korea mungkin sudah tidak asing dengan Bali, namun Indonesia punya lebih dari Bali," ucap Vinsensius.

KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO Pelajar SMA menarikan tortor atau manortor dalam ajang Festival Tumba dan Tortor di Desa Huta Nagodang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang berada tepat di tepian Danau Toba, beberapa waktu lalu. Lomba tortor bagi pelajar SMA dan tumba atau menari sambil menyanyikan lagu Batak bagi pelajar digelar sebagai promosi kekayaan budaya adat Batak.
Menurut dia, kesepuluh destinasi tersebut akan diperkenalkan kepada para warga Korsel, sehingga saat datang ke Indonesia, tidak hanya Bali yang mereka kunjungi.

"Usai mengunjungi kegiatan itu, pengunjung akan tahu adanya Komodo di Labuan Bajo, keindahan bawah laut dan bentang pantai Wakatobi, kemegahan Candi Borobudur yang dibangun lebih awal dari Angkor Wat, maupun keagungan Danau Toba yang terbentuk akibat letusan supervolkanik ribuan tahun silam," katanya.

Dalam acara promosi langsung itu, lanjut Vinsensius, pengunjung akan dihibur dengan pertunjukan tari tradisional, antara lain tari Pagelu, Cenderawasih, Renggong Manis, dan Garanuhing.

Selain itu sejumlah camilan tradisional juga tersedia untuk dicicipi. "Begitu pula racikan kopi Nusantara yang disediakan barista," ungkap dia.

Vinsensius memaparkan, menyaksikan langsung pertunjukan budaya dan mencoba sendiri kuliner Indonesia, merupakan jurus jitu untuk memikat para calon wisatawan. "Jitu karena yang dihadirkan bukan janji, tapi bukti langsung Indonesia yang penuh pesona," ujarnya.

KOMPAS/MADINA NUSRAT Seorang wisatawan menikmati ketenangan pantai Pulau Sepa, salah satu pulau resor di Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (7/10/2015). Ketenangan dan alam pantai yang asri adalah nilai lebih yang bisa diperoleh di pulau-pulau resor.
Tahun 2016 ini pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan asal Korea sebanyak 400.000 orang. Tahun lalu terdapat 359.000 kunjungan dari Korea, meningkat 9,55 persen dari 2014.

Untuk mencapai target tersebut, selain kegiatan promosi langsung, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sudah menggaet Jeju Air dan Jin Air untuk terbang ke Indonesia. "Inilah terobosan penting karena sebelumnya belum pernah ada pesawat LCC (low-cost carrier) yang terbang dari Korea ke Indonesia," ujarnya.

Ditambah berlakunya aturan bebas visa bagi pemegang paspor Korea, pemerintah yakin Indonesia akan semakin menjadi pilihan utama. "Tak sekadar Bali, namun destinasi lain pun akan makin disesaki oleh wisatawan Korea," tambah Vinsensius Jemadu. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com