Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Toba, Penziarahan Bumi Manusia

Kompas.com - 03/08/2016, 23:12 WIB

Budaya megalitik

Tahun 2014, arkeolog Balai Arkeologi Medan, Ketut Wiradnyana, melakukan penggalian di kampung Si Raja Batak di Sianjur Mula-Mula, Samosir, yang dipercaya sebagai asal-usul orang Batak. Penggalian itu menemukan bahwa kawasan itu baru didiami sekitar 1.000 tahun lalu.

Migrasi manusia ke Toba diduga melalui Barus di pantai barat Sumatera dan pantai timur menyusuri Sungai Asahan yang menghubungkan Danau Toba dengan Selat Malaka. Mereka membawa kebudayaan megalitik yang tinggi, mengenal pertanian, perahu, bahasa, huruf, dan tulisan.

Sisa budaya megalitik itu dapat disaksikan di kampung-kampung di Samosir. Di Kampung Simarmata di Sihotang, misalnya, benteng batu setinggi 2 meter mengelilingi. Sarkofagus (tempat penyimpan jenazah dari batu) besar yang terukir rapi berdiri di tengah kampung bersama lumpang batu besar untuk menumbuk padi.

Padi tumbuh subur di sawah bertingkat bersama batu-batu besar sisa letusan gunung yang berserakan. Air jernih muncul dari lereng pegunungan yang mengitari danau. Tak heran, Sihotang terkenal dengan beras yang enak, terutama beras merah.

Dalam tradisi megalitik, gunung atau tempat tinggi dipercaya sebagai jalan menuju ke dunia tempat asal-usul manusia. Demikian pula suku Batak yang mendiami sekeliling danau memercayai bahwa asal-usul mereka dari Gunung Pusuk Buhit, gunung api muda Toba. Padi dan ternak dari lembah-lembah danau pun dipersembahkan di Pusuk Buhit sebagai bagian dari adat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com