Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Lihat Lukisan Istana Negara, Catat Hal Ini

Kompas.com - 05/08/2016, 05:20 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pameran biasanya memiliki aturan dan tata cara untuk menyaksikan artefak yang dipamerkan. Tak terkecuali pameran "Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia".

Pameran yang diselenggarakan mulai 2-30 Agustus 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat ini buka setiap hari dari pukul 09.00-20.00 WIB dan gratis biaya masuk.

Meski begitu ada beberapa perarturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung, yakni dilarang memotret lukisan secara close up dan menggunakan lampu kamera guna menghindari plagiarisme, dilarang membawa tongsis ataupun benda tajam lainnya yang dikhawatirkan dapat merusak lukisan, serta dilarang membawa makanan atau minuman ke dalam ruang pamer.

Jalur Pameran

Hal lainnya yang patut diperhatikan adalah jalur pameran. Pameran Goresan Juang Kemerdekaan terbagi dalam tiga sub tema. Tema pertama adalah potret tokoh penting perjuangan kemerdekaan Indonesia yang akan didapati pengunjung saat pertama memasuki ruang pameran.

Di ruangan ini Anda dapat melihat lukisan potret "Pangeran Diponegoro Memimpin Perang" karya Basoeki Abdullah, "H.O.S Tjokroaminoto" karya Affandi, "Potret Jendral Sudirman" karya Gambiranon Suhardi, dan lukisan-lukisan lainnya.

Berjalan agak ke depan, pengunjung akan memasuki ruang dengan tema kondisi sosial masyarakat masa revolusi. Di ruangan ini Anda dapat menyaksikan lukisan yang sarat akan kritik sosial dan menggambarkan kepedihan masa revolusi Indonesia.

Kompas.com/Silvita Agmasari Disebalah kanan kurayor Mikke Santoso adalah lukisan karya Diego Rivera dengan judul Gadis Melayu dengan Bunga.
Beberapa lukisan seperti "Awan Berarak Jalan Bersimpang" dan "Biografi II di Malioboro" karya Harijadi Sumadidjaja, "Di Depan Kelambu Terbuka"

Masuklah ke ruangan pamer selanjutnya, Anda akan menemukan lukisan-lukisan dengan tema Kenusantaraan. Lukisan-lukisan di sini melambangkan kekayaan sumber daya manusia dan alam Indonesia seperti lukisan "Margasatwa dan Puspita Nusantara" karya Lee Man Fong.

Usai tiga ruangan tersebut, Anda akan mendapati pameran foto 71 tahun kemerdekaan Indonesia yang tak memiliki penjelasan. Panitia membebaskan pengunjung untuk menafsirkan arti foto-foto tersebut. Ruangan lainnya adalah ruang timeline sejarah tentang lukisan koleksi Istana Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com