Namun, hanya satu landasan yang masih dimanfaatkan menjadi landasan pesawat, yakni Bandar Udara Morotai. Sisanya tertutup ilalang, bahkan hilang.
Potensi wisata
Selain kisah PD II, Morotai juga dikaruniai keindahan alam yang menakjubkan. Pantai berpasir putih nan halus terhampar hampir di seluruh pantai di Pulau Morotai dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Dodola, Zumzum, dan Ngelengele.
Wisata selancar pun tersedia, seperti di perairan sekitar Tanjung Sopi dan Bere Bere yang terletak di utara pulau dan menghadap langsung Samudra Pasifik.
Demikian pula hutan Morotai yang cukup terjaga bisa digunakan untuk wisata menjelajahi jejak-jejak PD II atau menikmati keindahan air terjun yang ada di sana, seperti air terjun Nakamura, Leo Leo, dan Raja.
Potensi wisata budaya dan edukasi juga tersedia di Morotai. Bukan hanya tari, musik, makanan, atau permainan tradisional khas Suku Tobelo dan Galela, etnik terbesar di Morotai, melainkan juga aktivitas ekonomi masyarakat.
Usaha pengolahan gula aren, budidaya kerang mutiara di Pulau Ngelengele, kerajinan besi putih di pusat kota, atau pembuatan ikan asin di Pulau Koloray bisa menjadi sajian wisata yang menarik.