Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morotai, Pesona Dunia nan Rapuh

Kompas.com - 06/08/2016, 19:01 WIB

Meski Morotai memiliki potensi wisata yang besar, sebagian besar obyek wisata itu membutuhkan garapan lebih baik. Banyak lokasi wisata tak memiliki infrastruktur pendukung. Kalaupun ada, kondisinya tak terawat. Paket-paket wisata untuk wisatawan juga tak selalu tersedia, kecuali yang dikembangkan resor-resor tertentu.

Biaya hidup di Morotai juga tinggi. Untuk menjangkau pulau-pulau kecil dan obyek wisata di luar kota Daruba, wisatawan harus mengeluarkan biaya ekstra akibat minimnya transportasi umum.

Harga bahan bakar premium di sana berkisar Rp 9.000- Rp 12.000 per liter. Kondisi itu rentan membuat Morotai sulit bersaing dengan daerah wisata lain yang dikelola massal.

Ketua Program Magister dan Doktor Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, M Baiquni mengatakan, Morotai seharusnya dikembangkan menjadi kawasan wisata minat khusus. Wisata jenis ini umumnya diminati wisatawan yang tak menjadikan biaya sebagai syarat utama.

Pengembangan wisata Morotai juga seharusnya tetap memperhatikan keadilan masyarakat. Selama ini pemerintah cenderung memfasilitasi investor membangun resor-resor dan menjadikan masyarakat sebagai pendukung usaha melalui pengembangan penginapan, rumah makan, atau pembuatan cendera mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com