Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Korea Lebih Tahu Bali dan Nasi Goreng...

Kompas.com - 06/08/2016, 22:03 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

BUSAN, KOMPAS.com - Dung, dung dung, pak ketipak ketipung... Suara bonang ditingkahi suara kendang itu menghentikan langkah puluhan warga Korea Selatan di pelataran Humetro Convention Plaza Centum City Subway Station, Busan, Sabtu 6/8/2016) siang.

Mereka mendatangi sumber suara yang langka mereka dengar di tanah ginseng itu. Mereka pun menyaksikan aksi duet Aat dan Herman memainkan alat musik tradisional Indonesia itu.

Kerumunan makin bertambah saat Chrystina, Aisyah, dan Regina melakukan tarian Pagellu. Tari tradisional masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini merupakan tarian untuk menyambut tamu agung. Tarian ini cukup menarik minat warga Korea yang datang.

KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Anak-anak Korsel tertarik mengikuti tari tardisional Indonesia pada acara promosi pariwisata Indonesia oleh Kemenpar di Busan, Korsel, Sabtu (6/8/2016).
Setelah tarian selesai, saat penari mengajak pengunjung untuk mengikuti gerakan menari, mereka pun mengikutinya. Tari Pagellu merupakan satu dari lima tarian tradisional yang dibawakan trio penari dari sanggar Mawar Budaya itu.

Tarian lain yang dibawakan mereka adalah tari Cendrawasih dan Lenggong Kraton Bali, Garanuhing Kalimantan Tengah, dan Renggong Manis Jakarta. Acara tersebut memang dalam rangka memperkenalkan berbagai daerah destinasi Indonesia.

Walaupun tahun lalu jumlah kunjungan wisatawan Korsel meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, ternyata masyarakat Korsel masih banyak yang belum mengenal Indonesia.

KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Tari Pagellu dari Sulawesi Selatan tampil dalam acara promosi pariwisata Indonesia oleh Kemenpar di Busan, Korsel, Sabtu (6/8/2016).
"Setelah melihat ini jadi ingin ke Indonesia. Hanya caranya bagaimana? Kita belum tahu Indonesia di mana," ucap seorang ibu usai menonton tarian.

"Indonesa itu apa? Bagaimana untuk ke Indonesia?" sebut seorang perempuan lainnya.

Ah Ha Dajeong, staf Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di Busan mengakui, warga Korsel memang belum terlalu tahu Indonesia.

"Mereka tahunya Bali, nasi goreng, dan mi goreng," cetus wanita Korea yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini.

KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Kabid Misi Penjualan Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jordi Paliama menyerahkan cendera mata kepada VITO di Busan Kim Soo Il saat pembukaan promosi pariwisata Indonesia di Busan, Korsel, Sabtu (6/8/2016).
Dia bercerita, saat orang Korea ditanya tahu enggak Indonesia, mereka jawabnya tidak tahu. "Mereka hanya tahu Bali. 'Nah itu, Bali itu di Indonesia' saya bilang itu," kata Ah kepada Erlangga Djumena dari KompasTravel.

Kabid Misi Penjualan Asia Pasifik Kemenpar, Jordi Paliama, mengatakan, potensi wisatawan Korsel lumayan besar. Untuk itu, acara seperti Direct Promotion ini diperlukan untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Korea.

Menurut Jordi, sebelum Busan, pihaknya sudah melakukan dua kegiatan serupa di Korea, yakni di Seoul dan Suwon.

Tahun ini, sebut dia, Pemerintah Indonesia menargetkan 400.000 wisatawan Korsel. "Kami optimistis target akan tercapai," ucapnya.

KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Warga Korsel bertanya soal Indonesia pada acara promosi pariwisata Indonesia oleh Kemenpar di Busan, Korsel, Sabtu (6/8/2016).
Tahun lalu jumlah kunjungan warga Korsel ke Indonesia mencapai 338.671 kunjungan atau naik 3,21 persen dari tahun 2014.

Berdasarkan negara asal wisatawan asing, Korsel berada di peringkat enam, setelah Singapura di posisi pertama. Kemudian berturut-turut Malaysia, Australia, Thailand, dan Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com