Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2016, 10:08 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Via ferrata adalah teknik panjat dengan mendaki tangga besi yang "ditanam" di pinggir tebing. Siapa pun bisa mencoba via ferrata satu-satunya di Indonesia, yang terletak di Gunung Parang.

Gunung Parang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, awalnya merupakan destinasi rock climbing populer di kalangan pemanjat tebing. Namun semenjak jalur via ferrata dibuka beberapa bulan lalu, panjat tebing kini menjadi rekreasi. 

"Via ferrata di sini terbukti aman. Bagaimana pun kita tetap mengutamakan safety. Pengunjung dipastikan aman, karena kita menggunakan dua pengaman sekaligus," papar penggagas Badega Gunung Parang, Dhani Daelami kepada KompasTravel, beberapa waktu yang lalu.

Badega Gunung Parang adalah komunitas sekaligus operator wisata berbasis lokal yang melayani pendakian via ferrata. Terdapat empat ketinggian via ferrata yakni 100 meter, 300 meter, 500 meter, dan 700 meter. Puncak Gunung Parang itu sendiri memiliki ketinggian 965 meter di atas permukaan tanah.

(Baca juga: "Via Ferrata", dari Italia Sampai ke Gunung Parang)

Dhani memaparkan, via ferrata aman untuk segala usia. Syaratnya, memiliki tinggi badan minimal satu meter serta tidak memiliki penyakit jantung dan ayan.

Untuk mencoba via ferrata, wisatawan bisa menyambangi Kampung Cihuni atau Kampung Cirangkong, Desa Pesanggrahan, Kabupaten Purwakarta. Tiap rombongan akan dipandu oleh instruktur profesional.

Sebelum berangkat, tiap orang dipasangi harness dengan karabiner yang nantinya akan dipasangkan pada dua pengaman. Satu karabiner pada kabel baja di samping tangga, satu karabiner untuk dipasangkan di tangga via ferrata.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Sebelum memanjat tebing Gunung Parang dengan via ferrata, tiap pengunjung dipasangi alat-alat keselamatan.

Pengunjung sendiri yang harus memindahkan keduanya. Dengan catatan, salah satu karabiner harus terpasang ketika memindahkan karabiner lainnya.

Tiap pengunjung juga akan mendapat helm sebagai pengaman kepala. Tali panjat yang terikat pada harness punya daya topang hingga tiga ton. 

"Jadi tak perlu khawatir. Kalau pun terpeleset, pengunjung terpasang pada dua pengaman sekaligus," tambah Dhani. 

(Baca juga: Via Feratta, Saat Panjat Tebing Jadi Rekreasi Keluarga)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com