Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Coba "Via Ferrata"? Catat Transportasi Menuju Gunung Parang

Kompas.com - 14/08/2016, 20:07 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, Gunung Parang di Kabupaten Purwakarta adalah satu-satunya gunung di Indonesia yang memiliki via ferrata. Ini adalah adalah teknik memanjat dengan mendaki tangga besi yang "ditanam" di sepanjang dinding tebing.

"Sejak ada via ferrata, Gunung Parang menjadi tempat bertualang untuk yang bukan petualang," tutur tutur penggagas Badega Gunung Parang, Dhani Daelami kepada KompasTravel, beberapa hari yang lalu saat ditemui di Gunung Parang, Purwakarta.

Maksud dari "bukan petualang" adalah ketika panjat tebing tak lagi merupakan wisata ekstrem, melainkan rekreasi.  Ini karena via ferrata bisa dilakukan siapa saja, tanpa memandang usia.

Badega Gunung Parang itu sendiri merupakan komunitas sekaligus operator wisata berbasis lokal yang melayani pendakian via ferrata. Selain Badega Gunung Parang, ada juga operator wisata Skywalker yang melayani pendakian via ferrata di sisi tebing lainnya.

Tak sulit untuk mencapai Gunung Parang. Jika berangkat dari Jakarta, bertolaklah ke Purwakarta lewat jalan tol Cipularang dan keluar di pintu tol Jatiluhur. Arahkan kendaraan ke Plered.

Dari jalan utama menuju Plered, terdapat dua jalur alternatif menuju Gunung Parang. Jalur pertama adalah lewat Cilalawi, dengan jalan yang lebih mulus namun sepi. Jalur kedua adalah lewat Pasar Plered, dengan jarak yang lebih dekat namun cukup ramai perkampungan.

Waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Gunung Parang lewat Cilalawi adalah sekitar dua jam. Sementara itu jika lewat Pasar Plered, waktu tempuhnya sekitar satu jam hingga tiba di Kampung Cihuni atau Kampung Cirangkong. 

Nah, jika menggunakan transportasi umum, Anda bisa naik bus menuju Purwakarta dan turun di pintu tol Jatiluhur. Dari sana, naiklah angkutan umum jurusan Purwakarta-Plered yang berwarna hijau dan turun di Pasar Plered.

Dari Pasar Plered, Anda bisa naik angkutan umum menuju Desa Cihuni atau Desa Cirangkong. Namun, angkutan umum sejenis omprengan ini hanya ada siang hari dengan ongkos Rp 12.000 per orang.

Jika datang pada sore atau malam hari, Anda bisa menyewa ojek menuju kedua desa tersebut dengan harga Rp 30.000 (pagi-sore) dan Rp 40.000 (malam).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com