Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahukah Anda, Ada 17 Ragam Tumpeng di Indonesia

Kompas.com - 17/08/2016, 17:16 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpeng selalu identik dengan perayaan, terutama perayaan HUT RI tanggal 17 Agustus. Bentuk tumpeng yang kerucut merupakan lambang dari Gunung Mahameru di India yang dianggap sebagai tempat sakral.

Tak pelak, tumpeng dianggap sebagai simbol hubungan Tuhan dengan manusia dan manusia dengan sesamanya. Inilah alasan mengapa tumpeng selalu ada dalam sebuah perayaan, yang juga merupakan bentuk syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. 

(Baca: Kenapa Nasi Tumpeng Jadi Elemen Penting Perayaan di Indonesia?)

Nah, tumpeng meski sekilas nampak sama, ternyata memiliki banyak ragam. Tercatat ada 17 macam tumpeng dalam budaya Jawa. Masing-masing tumpeng memiliki ciri khas yang berbeda tentunya dengan tujuan yang berbeda.

Berikut adalah penjelasan sembilan ragam tumpeng dari Murdjati Gardijito, peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kepada KompasTravel, Senin (8/8/2016). Sembilan tumpeng ini dipilih karena paling umum dan sering ada dalam perayaan di Jawa. 

1. Tumpeng Megana

Dibuat untuk merayakan suatu kelahiran, dengan nasi bewarna putih yang merupakan lambang kesucian dan sayur masyur yang merupakan lambang pengharapan doa bagi kehidupan sang anak kelak. Hiasan paling mencolok dari tumpeng ini adalah telur, bawang merah, dan cabai berada di puncak tumpeng yang juga memiliki arti  di baliknya. 

2. Tumpeng Punar

Untuk mengekspresikan rasa syukur dan kegembiraan. Tumpeng ini biasanya ada pada perayaan ulang tahun atau baru mendapat rezeki. Lauk pauknya berbeda dengan tumpeng megana dan biasanya menggunakan kedelai goreng, abon, kering tempe, dan lain-lain. Rasa lauk tumpeng punar beragam untuk melengkapi nasi kuning. "Harmoni rasa merupakan kenikmatan yang timbul dari rasa syukur," kata Murdjati. 

3. Tumpeng Robyong

Tumpeng ini begitu berbeda karena di empat penjuru tumpeng terdapat lidi yang disulut kapas dan diberi minyak. Ketika saatnya lidi kapas akan dibakar. Tumpeng ini digunakan apabila keluarga memiliki hajat dan semoga hajatan tersebut dapat didukung oleh orang sekelilingnya. Acara istimewa seperti mengangkat mantu atau mendirikan rumah biasanya ada tumpeng robyong ini

4. Tumpeng Pungkur

Tumpeng dengan nasi putih yang dicetak setengah kemudian dibelah dua secara vertikal dan dipasang terbalik. Tumpeng ini adalah tumpeng khusus untuk acara kematian. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com