Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kearifan di Kampung Adat Bena

Kompas.com - 23/08/2016, 19:14 WIB

”Ada pengurus desa yang mengatur tamu menginap di rumah siapa. Digilir dari rumah ke rumah,” kata Maria Mole (60), warga suku Dizi yang menempati Kampung Adat Bena.

Kepala Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebu’u, Ngada, Thomas Djawa mengatakan, kampung adat itu ramai dikunjungi wisatawan sejak tahun 1990. Wisatawan kian membeludak mulai tahun 2012.

Pemerintah Desa Tiwo Riwu dan Dinas Pariwisata Ngada mendata, wisatawan yang berkunjung 7.560 orang pada 2012, kemudian naik menjadi 9.678 orang (2013), lalu menjadi 12.350 orang (2014), dan terjadi lonjakan pada tahun berikutnya, yaitu 18.537 wisatawan. ”Mereka datang dari sejumlah daerah dan negara,” kata Thomas.

Para penduduk yang semula bermata pencarian utama sebagai petani berangsur menekuni penuh usaha tenun ikat. Di setiap rumah, para ibu menenun dari pagi hingga menjelang sore. Kain-kain hasil tenunan terpajang di halaman rumah.

Djawa menuturkan, keunikan yang dipertahankan warga Kampung Adat Bena terinspirasi pesan leluhur dari sembilan suku yang mendiami kampung itu. ”Jaga tanah, jaga batu, jaga ternak, jaga kayu untuk hidup. Semua dijaga bagi anak dan cucu,” kata Djawa.

Bupati Ngada Marianus Sae mengakui, selama ini pembangunan belum banyak menyentuh Kampung Adat Bena. Penyebabnya, pemerintah melihat kemandirian masyarakat setempat. Pemkab juga masih lebih fokus membangun infrastuktur dasar, seperti listrik, jalan, dan air tiga tahun ke depan, ketimbang pengembangan pariwisata.

Akan tetapi, ia berjanji ke depan akan memerhatikan sarana pendukung di Kampung Bena. Sejumlah fasilitas, seperti toilet, akan diperbanyak dan yang buruk akan diperbaiki. ”Setelah ini, kami akan fokus ke sektor pariwisata,” katanya. (Frans Pati Herin/ Kornelis Kewa Ama/Irma Tambunan)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Agustus 2016, di halaman 22 dengan judul "Kearifan di Kampung Adat Bena".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com