Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dijual Setiap Hari di Parapat, Ini Waktu Tepat Menyantap Mi Gomak

Kompas.com - 25/08/2016, 07:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

PARAPAT, KOMPAS.com - Bentuknya seperti spaghetti yang biasa disajikan di restoran internasional maupun lokal. Namun alih-alih bersaus bolognaise atau carbonara, sajian mi khas Tanah Batak ini disiram kuah bersantan. Taburan teri kacang, potongan tahu, juga telur balado menambah meriah cita rasa seporsi Mi Gomak.
 
Inilah spaghetti khas Tano (Tanah) Batak yang dikenal dengan sebutan Mi Gomak. Disebut Gomak (aduk-aduk) karena dulu cara pembuatan dan penyajiannya dilakukan dengan tangan telanjang. Mi diambil dari baskom besar menggunakan tangan, lalu diletakkan di piring. Barulah mi tersebut diberi kuah.
 
Saat berwisata ke tepi Danau Toba tepatnya di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, jangan lupa mencicipi Mi Gomak. Kuliner khas Tanah Batak ini bisa ditemukan di Pasar Tiga Raja, Parapat. Namun, tak setiap hari Anda bisa menemukan Mi Gomak.
 
Lalu, kapan waktu yang tepat "berburu" dan mencicipi spaghetti khas Tanah Batak ini?
 
Seorang penjual Mi Gomak di Pasar Tiga Raja, Lasman Ambarita (59) mengatakan, saat ini Mi Gomak tak lagi menjadi "primadona" masyarakat sekitar khususnya di Parapat. Ia sendiri hanya menyediakan 20-30 porsi Mi Gomak untuk dijual per hari.
 
"Sekarang kan banyak pilihan lain untuk sarapan. Jadi jarang yang beli. Kalau dijual setiap hari, sepi," kata perempuan yang dikenal dengan sapaan Ibu Mei itu saat ditemui KompasTravel di Pasar Tiga Raja, Selasa (23/8/2016).
 
Ibu Mei mengatakan, di sekitar pantai-pantai (tepi Danau Toba) pun, Mi Gomak terbilang langka. Ia menyebutkan, Mi Gomak hanya bisa ditemukan pada hari Minggu.
 
"Biasa di Pasar Tiga Raja jual Mi Gomak seminggu tiga kali yaitu Selasa, Kamis, Sabtu. Kalau Sabtu lumayan ramai karena pasar besar. Saya jual di depan rumah," jelasnya.

Seorang penikmat Mi Gomak yang KompasTravel temui di Warung Ibu Mei, Martuan Situmorang menuturkan, saat ini sudah banyak pilihan makanan yang bisa ditemukan untuk sarapan. Padahal dulu, lanjut Martuan, Mi Gomak adalah santapan yang biasa diburu setelah pulang sekolah.

"Kalau sekarang banyak makanan lain buat sarapan seperti lapet atau kue dari tepung beras. Padahal dulu kalau pulang sekolah atau gereja pasti pada lari makan Mi Gomak," tuturnya sambil tertawa.

Menurut Ibu Mei, tiap Selasa atau Kamis, ia hanya bisa menjual sekitar 20 porsi. Sementara jika pasar besar pada akhir pekan, ia bisa menjual sekitar 50 porsi.

"Kalau di Pasar Tiga Raja, ada empat penjual yang jualan tiga kali seminggu," ungkap Ibu Mei.

Pasar Tiga Raja terletak tak jauh dari Hotel Ina Parapat. Jika ingin menuju Pasar Tiga Raja, tersedia angkutan kota yang bisa ditumpangi dari Jalan Raya Siborong-Borong - Parapat dekat loket Bus Sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com