Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirab "Gunungan", Tradisi Pesisir nan Unik

Kompas.com - 26/08/2016, 09:00 WIB
Ari Widodo

Penulis

KDEMAK, KOMPAS.com – Ratusan warga Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jateng mempunyai cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Warga yang tinggal di pesisir Demak itu, mewujudkannya dengan menggelar Kirab Budaya, Rabu (24/8/2018 ).

Alunan gending jawa mengawali prosesi kirab yang dipimpin oleh kepala desa setempat. Dua buah "gunungan" berisi sayur-sayuran dan padi diarak keliling desa dengan dikawal prajurit kerajaan Demak Bintoro, putri domas dan satrio kembar serta tokoh desa yang mengenakan busana adat jawa.

Penjabat Kepala Desa Bungo, Budi Joko Nugroho, mengatakan, selain sebagai wujud syukur kepada Allah SWT, tradisi kirab budaya ini dalam rangka melestarikan dan mengembangkan adat budaya lokal yang kini makin tergeser oleh budaya asing.

"Ini cara kami bersyukur sebagai umat manusia atas rejeki yang dilimpahkan oleh Allah SWT," kata Budi.

Ratusan warga, baik itu orang tua, muda-mudi dan anak anak, antusias mengikuti acara tahunan yang digelar oleh masyarakat pesisir ini. Terlebih iring-iringan Kirab Budaya tersebut juga menampilkan sejumlah atraksi kesenian.

Seusai mengelilingi desa, rombongan kirap berakhir di makam Mbah Panji Kusumo. Setelah berziarah dan berdoa di makam leluhur yang merupakan cikal bakal pendiri Desa Bungo, dua buah “gunungan” setinggi 1,5 meter itu diperebutkan oleh warga untuk dibawa pulang karena diyakini bertuah.

"Tangan saya sakit teriinjak-injak, cuma dapat terung. Alhamdulillah, Mas, nanti bisa disayur," kata salah seorang warga, Jumari.

Dengan dilaksanakannya Kirab Budaya tersebut, generasi muda di Desa Bungo diharapkan dapat mewarisi semangat perjuangan dan pengorbanan serta budaya luhur adiluhung dari para leluhur.

Memelihara kearifan lokal dan budaya gotong royong dan saling memberi kepada sesama warga yang diwujudkan dalam bentuk “gunungan” berisi hasil bumi.

“Kirab Budaya ini merupakan warisan leluhur ini. Tradisi yang sudah ada sejak masa Sunan Kalijaga harus kita pelihara dan lestarikan hingga akhir jaman,” tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com