Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Surabaya, Cicipi Sensasi "Kres-kres" Jenang Jagung yang Langka

Kompas.com - 27/08/2016, 11:07 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Kompas Video Rahasia "Kres-kres" Jenang Jagung Surabaya

Tak heran, tengah malam di sini akan semerbak tercium aroma kue.

Mengintip dapur jenang jagung

Saat Kompas.com tiba di dapur Dieva, racikan dasar jenang jagung sudah siap diolah. Tepung jagung yang dipakai bukan buatan pabrik atau dibeli di toko.

Nurul menyiapkan sendiri tepung jagung ini, mulai dari merendam pipilan jagung selama dua hari, menjemur sampai kering, dan menggilingkannya ke pasar.

Di wajan besar dan kompor berbahan bakar gas alam, tepung jagung tersebut akan "bertemu" dengan gula dan santan. Sebelumnya, bahan-bahan ditimbang sesuai ukuran yang dibutuhkan.

Untuk pesanan khusus, gula bisa dihilangkan. Biasanya pesanan khusus datang dari para penderita atau mereka yang sadar risiko diabetes.

Di Kampung Kue, tinggal Dieva yang rutin memproduksi jenang jagung. Ibaratnya, jenang jagung adalah trademark produksi Dieva.

"Mungkin banyak yang bisa membuatnya. Akan tetapi, dari dulu jenang jagung sudah melekat pada citra Ibu (Nurul), sehingga tidak ada tetangga yang membuat jenang ini lagi," imbuh Elfa.

Soal rasa, jenang jagung Dieva juga punya kelebihan. Meski teksturnya halus di lidah, di sela-selanya terasa ada bulir saat coba dikunyah.

“Ini rahasianya. Ada kres-kres jagung karena tepung benar-benar kami buat dari jagung asli, bukan beli yang sudah jadi,” kata Elfa dan Nurul saling bersahutan.

Proses pembuatan

Dalam pembuatannya, tiga adonan dasar jenang jagung dimasak selama 40 menit. Selama itu, Nurul tak akan berhenti mengaduk agar adonan tak menggumpal.

Sesudah itu, Elfa akan membantu ibunya mengangkat wajan dan memindahkan olahan adonan ke cetakan.

KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Adonan jenang jagung selesai dimasak dan proses pendinginan. Kompas.com mengintip proses pembuatan jenang jagung Surabaya di Kampung Kue, Rungkut Lor, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/8/2016)

"Ini proses pendinginan. Proses jenang jagung termasuk yang mudah dan praktis," tutur Elfa.

Setelah dingin, Elfa akan mengiris kue itu dengan tebal satu sentimeter. Untuk penjualan harian, potongan jenang jagung akan dibungkus plastik, dan dihargai Rp 1.000 per potong.

Finishing-nya itu biasanya pukul 01.00 WIB. Kami iris, kemas, lalu siap-siap (jualan) ke depan (rumah),” lanjut Elfa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com