BERWISATA dengan kapal pesiar tak perlu jauh-jauh. Kalau Anda pertama kali melancong menggunakan kapal pesiar, cobalah yang jarak dekat, terutama di kawasan Asia. Pelesir menggunakan kapal pesiar saat ini lagi nge-tren di kawasan Asia.
Tak heran para operator kapal pesiar menjadikan Singapura sebagai tempat sandar untuk menjaring wisatawan di kawasan Asia Tenggara.
Kapal pesiar Costa Victoria salah satunya. Mulai Oktober 2016, kapal pesiar sepanjang 253 meter dengan 964 kabin dan 12 dek ini kembali ke kawasan Asia untuk melayani wisatawan berlibur di Asia Tenggara.
Apalagi, wisata kapal pesiar di kawasan Asia Tenggara semakin diminati turis Indonesia.
Saat KompasTravel mengikuti famtrip Costa Victoria, rute Singapura-Phuket (Thailand)-Penang (Malaysia)-Singapura, 3-7 Desember 2015 sangat terasa bagaimana wisatawan Asia kini mulai menyukai pelesir menggunakan kapal pesiar.
Kamis (3/12/2015) sore, Harbourfront Centre Terminal, Singapura begitu ramai wisatawan yang hendak menggunakan Costa Victoria. Persiapan menaikkan penumpang memang memerlukan waktu panjang.
Saat memasuki kapal, penumpang disambut pegawai perempuan dan laki-laki mengenakan pakaian khas Italia. "Buona sera! (Selamat sore)," kata laki-laki itu.
"Costa Victoria merupakan kapal pesiar berbendera Italia. Sentuhan Italia sangat terasa saat penumpang berada di dalam kapal," kata Lily Chiu Lai Nam, Trade Marketing Manager Costa Cruises Asia Pacific and China kepada KompasTravel.
Saat KompasTravel mengikuti perjalanan bersama Costa Victoria pada akhir tahun 2015, Lily Chiu Lai Nam mengatakan kepada para peserta famtrip yang melibatkan media dari Indonesia, Malaysia dan Singapura agar mengikuti muster drill alias fire drill atau latihan keselamatan di atas kapal.
Pelatihan ini dilakukan di atas kapal sebelum kapal meninggalkan Harbourfront Centre Terminal, Singapura, pukul 22.00 waktu setempat.
Pengumuman disampaikan dalam lima bahasa yakni Italia, Inggris, Mandarin, Indonesia dan Jepang. Penumpang diinstruksikan mengambil jaket pelampung di lemari dan mengikuti petunjuk seperti yang tercantum di kartu kabin masing-masing.
Namun untuk urusan keselamatan tidak ada pengecualian, seluruh penumpang wajib turut serta.
Mengarungi lautan di kawasan Asia Tenggara menggunakan Costa Victoria terasa begitu mewah. Selama berlayar, penumpang makan, minum, mandi, menonton hiburan dan tidur di kapal.
Menurut Lily, Costa Victoria memiliki fasilitas lengkap untuk ukuran kapal pesiar. Memiliki teater dengan daya tampung 600 orang, 5 restoran baik a la carte dan buffet.
Di Costa Victoria, untuk sarapan, makan siang dan makan malam tersedia di Dek 5 Boheme. Di sini tersedia dua restoran yakni Restoran Fantasia dan Restoran Sinfonia.
Untuk menyaksikan berbagai pertunjukan yang berganti-ganti setiap hari digelar di Dek 6 Traviata dan Dek 7 Carmen. Yang penting penumpang kapal rajin-rajin membaca program harian yang dikirimkan ke setiap kabin.
Dijamin selama pelayaran, penumpang tak pernah bosan. Anak-anak bisa berenang di Dek 11 Rigoletto. Tersedia lapangan futsal dan basket. Bagi penumpang yang menginginkan semacam keterampilan, terdapat kelas-kelas khusus yang berbeda-beda setiap hari.
Masalah bahasa pun tak lagi menjadi kendala. Bagi wisatawan Indonesia, di Costa Victoria, bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang digunakan saat petugas mengumumkan sesuatu kepada seluruh penumpang selain Inggris, Italia, Mandarin dan Jepang.
Sebagai penumpang asal Indonesia, KompasTravel kerap bertemu dengan pegawai kapal yang orang Indonesia atau WNI. Seperti Dhana Anom. Di Costa Victoria, laki-laki asal Singaraja, Bali, ini bertugas sebagai international hostess.
Menurut Anom, di kapal ini ada international hostess untuk China, Jepang, Malaysia dan Indonesia. "Tugasnya melayani tamu di kapal sesuai bidang yang ditugaskan. Kalau ada komplain dari tamu, maka harus segera ditangani," ujarnya.
Di Costa Victoria, Anto bertanggung jawab soal kualitas dan servis makanan. Dia mengaku 30 menit sebelum acara jamuan makan dimulai, makanan sudah harus siap di dapur.
Tak heran di leher Anto melilit kain biru yang memiliki arti tersendiri. "Kain putih, ibarat masih kacung. Kuning hampir supervisor. Kalau (kain) biru berarti supervisor," ujarnya bangga.
Tak terasa keakraban, bincang-bincang mengalir dengan lancar yang terjalin dengan baik selama berlayar rute Singapura-Phuket (Thailand)-Penang (Malaysia)-Singapura.
Suasana keakraban memang terjalin baik di Costa Victoria. Apalagi, Andrea Bardi, Kapten Costa Victoria dengan senyum ramahnya menyambut penumpang kapal dalam pesta khusus.
Untuk berkomunikasi di dalam kapal selama berlayar, penumpang diminta mendownload MyCostaMobile. Fungsinya untuk mempermudah berkomunikasi dengan keluarga atau teman saat kapal berada di lautan.
Pasalnya di kapal dengan panjang 253 meter dan 12 dek ini tentu memberikan kerepotan tersendiri jika penumpang mencari-cari kawan atau keluarga di setiap lantai.
Masing-masing grup tur akan dipandu seorang pemandu wisata lokal. Waktu pelesir dibatasi dan pada jam tertentu diminta sudah kembali ke kapal.
Benar kata Lily, berwisata dengan Costa Victoria, penumpang akan dimanjakan dan diajak merasakan bagaimana suasana Italia dalam kapal yang sedang membelah ombak samudera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.