Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneka Buah Langka Ada di Festival Durian

Kompas.com - 28/08/2016, 08:45 WIB
Yosia Margaretta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia kaya akan hasil buminya yang sudah dikenal banyak orang hingga ke mancanegara. Tidak hanya buah-buahan lokal tumbuh di Indonesia, buah-buahan dari macanegara juga bisa tumbuh subur di Indonesia.

Sejak Jumat (26/8/2016), Trubus Cipta Swadaya (TCS) mengadakan acara Festival Durian yang diselenggarakan di Blok M Square, Jakarta Selatan. Acara ini menghadirkan kios-kios yang menjual aneka macam durian, tanaman, buah hingga sayuran.

Di antara aneka kios yang ada, TCS bekerja sama dengan Taman Wisata Mekarsari menghadirkan buah-buah langka yang mungkin tidak pernah Anda kenal. Buah-buah langka ini sulit atau jarang ditemukan karena habitatnya yang terbatas, waktu hidupnya yang singkat ataupun buah yang memang berasal dari mancanegara namun bisa dikembangkan di Indonesia.

“Buah-buah langka ini gak cuman didatangkan dari Indonesia tapi juga dari luar negeri,” tutur Utami Kartika Putri.

Berikut adalah 5 buah langka yang dihimpun KompasTravel dari Festival Durian Blok M Square.

KOMPAS.com/YOSIA MARGARETTA Buah kola merupakan buah yang diolah menjadi minuman berkarbonasi. Namun, untuk kesehatan buah ini juga sering dimanfaatkan.
1. Kola

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata kola? Pastinya minuman manis berkarbonasi bukan? Ya betul sekali. Buah Kola ini merupakan bahan dasar dari pembuatam minuman tersebut.

Buah kola awalnya tumbuh di daerah Afrika Barat namun saat ini telah tersebar ke daerah tropis, termasuk di Indonesia. Selain untuk bahan dasar minuman, kola juga berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit diare, batuk dan sakit kepala.

2. Gayam

Buah yang satu ini memang tidak terlalu dikenal oleh banyak orang. Berasal dari Indonesia bagian timur, saat ini gayam telah dapat tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatera juga. Apabila matang, buah ini tidak bisa Anda nikmati langsung melainkan harus direbus atau dibakar terlebih dahulu.

Selain itu, untuk masyarakat Betawi, buah ini bisa diolah menjadi keripik gayam. Untuk mengolahnya, biasanya buah gayam dikuliti. Setelah itu permukaannya diiris seperti keripik singkong. Setelah itu buah tersebut digoreng dan dapat disantap.

KOMPAS.com/YOSIA MARGARETTA GAC adalah buah yang berasal dari Vietnam dan memiliki nutrisi yang tinggi.
“Kemarin ada orang datang ke sini. Pas lihat buah ini, dia surprise banget. Sudah lama tidak lihat buah ini dan bingung dimana bisa dapat lagi” tutur Utami Kartika Putri, panitia Festival Durian saat ditemui KompasTravel pada Sabtu (27/08/2016).

3. GAC

Buah yang satu ini berasal dari Vietnam. Di Thailand, buah ini dijadikan minuman kesehatan atau minuman herbal. Memiliki banyak kandungan nutrisi bagi tubuh. Buah ini sering disebut buah surga. Selain itu buah ini bermanfaat untuk mengobati rabun senja, penuaam dini dan perwarna makanan yang organik.

4. Sirsak Irian

Sirsak ini merupakan awal bentukan dari buah sirsak yang bisa kita makan selama ini. Namun dengan proses perkawinan, sirsak ini jadi terlupakan. Tanaman sirsak ini memiliki akar yang sangat kuat oleh karena itu biasanya tumbuham ini dijadikan penahan erosi.

Namun perlu diingat bahwa buah sirsak irian ini tidak bisa dimakan, melainkan dijadikan bahan pestisida nabati.

KOMPAS.com/YOSIA MARGARETTA Buah gayam biasa diolah menjadi keripik. Sayangnya buah ini tidak mudah ditemukan.
5. Manggis Hutan

Berasal dari Indonesia, buah manggis ini memiliki akar yang kuat sehingga sama dengan sirsak irian yang seringkali digunakan sebagai penahan erosi. Warnanya merah pekat, tidak seperti manggis yang mungkin kita biasa temui berwarna coklat ke ungu-unguan. Rasa yang dimiliki manggis ini adalah asam.

Bagi Anda yang penasaran, Anda masih punya kesempatan hingga 4 September 2016 untuk melihat tanaman langka ini. Anda bisa berkunjung ke Blok M Square, tepatnya di Teras Berlian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com