Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor, Tetirah di Kota Mozaik Sejarah

Kompas.com - 28/08/2016, 19:02 WIB

Di Indonesia, bahkan di dunia, kata Ernan, hanya sedikit kota yang memiliki aset yang selengkap Kota Bogor. ”Cuma selama ini value itu gagal diungkapkan. Narasinya sebatas di permukaan. Saya belum melihat adanya narasi wisata yang terhubung satu sama lain,” kata Ernan.

Taufik mengamini hal yang sama. Ratusan bangunan bersejarah jarang dikunjungi wisatawan. Narasi Pakuan sebagai sejarah panjang Padjadjaran belum terhubung dengan narasi saat ini.

Namun, Taufik lebih menghawatirkan amburadulnya pembangunan di era 1980-an hingga beberapa tahun lalu. Pembangunan terpusat di area tengah, dekat Kebun Raya, sehingga mengeliminasi peran daerah yang lain.

”Tidak hanya itu, perubahan besar terhadap kultur masyarakat begitu terasa. Padahal, warga Bogor memiliki nilai yang kuat terkait toleransi, ramah, dan suka membantu. Seperti saat saya kecil dahulu, interaksi dengan semua etnis, agama, begitu kental terasa,” kata Taufik.

Saat ini, Pemerintah Kota Bogor fokus pada penataan pariwisata. Paling tidak ada empat prioritas yang sedang dan akan dilakukan, yaitu penyiapan akses dan infrastruktur transportasi yang nyaman, penyiapan destinasi terintegrasi, kampanye masif, dan penyiapan sumber daya yang andal.

Wali Kota Bima Arya mengatakan, penataan transportasi penting karena kemacetan semakin akut. Angkutan umum, khususnya angkutan kota (angkot), juga belum tertata. Berdasarkan data Pemkot Bogor, ada 3.412 angkot yang hanya melayani sekitar 40 persen kebutuhan transportasi. Belum lagi, tiga perempat trayek angkot itu melewati Kebun Raya Bogor. ”Transportasi dengan bus adalah ide besar kami,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com