BUTON, KOMPAS.com - Selain dikenal sebagai penghasil aspal, Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara juga memiliki pesona wisata yang menarik untuk dikunjungi. Antara lain Pantai Koguna, Hutan Lambusango, Desa Wabula, dan Festival Budaya Tua Buton yang rutin diselenggarakan tiap tahun.
Berikut adalah panduan lengkap berwisata ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang KompasTravel rangkum dari perjalanan ke Festival Budaya Tua Buton 2016 pada 22-25 Agustus 2016.
1. Transportasi
Menuju Kabupaten Buton, Anda bisa menggunakan jasa beberapa maskapai antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, atau Wings Air ke Bandara Betoambari di Kota Bau-Bau. Rata-rata penerbangan menuju Buton harus transit dari Makassar atau Kendari.
Dari Bandara Betoambari, perjalanan dilanjutkan dengan transportasi darat selama satu jam menuju Pasarwajo yang merupakan pusat dari Kabupaten Buton. Untuk menuju tempat wisata, Anda dapat menyewa kendaraan karena kendaraan umum di Kabupaten Buton masih sangat minim.
2. Akomodasi
Masih belum banyak penginapan di Kabupaten Buton. Dua penginapan yang direkomendasikan di daerah Pasarwajo adalah penginapan Muslimah dan Yustisari. Pilihan lainnya, Anda dapat menginap di Kota Bau-Bau yang berjarak satu jam perjalanan dari Kabupaten Buton. Di Bau-Bau terdapat Hotel Ratu Rajawali, Calista, Nisa, dan Villa Adios.
3. Destinasi wisata
Destinasi wisata unggulan dari Kabupaten Buton adalah Hutan Lambusango. Hutan ini berjarak 90 kilometer dari Pasarwajo, dengan jarak tempuh sekitar dua jam. Di Lambusango wisatawan dapat melakukan trekking. Jika beruntung dapat bertemu langsung dengan binatang khas Sulawesi seperti anoa, tarsius, atau kuskus.
Selain Hutan Lambosango, adapula Pantai Koguna pantai cantik berpasir putih dengan jarak 53 kilometer dari Pasarwajo. Ada juga Desa Adat Wabula yang berjarak 34 kilometer dari Pasarwajo. Desa Wabula menarik untuk dikunjungi jika Anda ingin melihat kehidupan tradisional khas Buton.
4. Kuliner
Kuliner khas dari Buton adalah parende atau masak kuah kuning. Orang lokal mengenalnya sebagai "parende ikan". Di Kabupaten Buton, parende ikan selalu hadir di acara adat.
Salah satu restoran yang menjual makanan khas Buton ini adalah Rumah Makan Wangi-Wangi di Jalan Protokol. Jarak tempuhnya 10 menit berkendara dari Takawa atau alun-alun Pasarwajo. Selain parende, jangan lewatkan pekande kandea yaitu makan bersama dari suapan gadis asal Buton.
5. Oleh-oleh
Oleh-oleh khas Buton adalah kain tenun yang memiliki ragam warna cantik. Motif kotak-kotak diperuntukkan bagi laki-laki, sedangkan motif horizontal bagi perempuan. Oleh-oleh lainnya adalah kacang mede karena Buton dikenal sebagai penghasil kacang mede.
6. Musim terbaik
Musim terbaik mengunjungi Buton adalah bulan November sampai April. Sebab pada bulan tersebut ombak laut umumnya tenang. Kebanyakan wisatawan berkunjung ke Buton setelah puas berwisata air di Wakatobi yang berjarak lima jam dari Kota Bau-Bau.
Wisatawan juga dapat mengunjungi Wakatobi dari Pelabuhan Murhum di Kota Bau-Bau. Tiket kapal dibanderol sekitar Rp 120.000 per orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.