Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Lengkap Berkunjung ke Buton, Sulawesi Tenggara

Kompas.com - 29/08/2016, 17:15 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

BUTON, KOMPAS.com - Selain dikenal sebagai penghasil aspal, Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara juga memiliki pesona wisata yang menarik untuk dikunjungi. Antara lain Pantai Koguna, Hutan Lambusango, Desa Wabula, dan Festival Budaya Tua Buton yang rutin diselenggarakan tiap tahun.

Berikut adalah panduan lengkap berwisata ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang KompasTravel rangkum dari perjalanan ke Festival Budaya Tua Buton 2016 pada 22-25 Agustus 2016.

1. Transportasi

Menuju Kabupaten Buton, Anda bisa menggunakan jasa beberapa maskapai antara lain  Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, atau Wings Air ke Bandara Betoambari di Kota Bau-Bau. Rata-rata penerbangan menuju Buton harus transit dari Makassar atau Kendari.

Dari Bandara Betoambari, perjalanan dilanjutkan dengan transportasi darat selama satu jam menuju Pasarwajo yang merupakan pusat dari Kabupaten Buton. Untuk menuju tempat wisata, Anda dapat menyewa kendaraan karena kendaraan umum di Kabupaten Buton masih sangat minim.

2. Akomodasi

Masih belum banyak penginapan di Kabupaten Buton. Dua penginapan yang direkomendasikan di daerah Pasarwajo adalah penginapan Muslimah dan Yustisari. Pilihan lainnya, Anda dapat menginap di Kota Bau-Bau yang berjarak satu jam perjalanan dari Kabupaten Buton. Di Bau-Bau terdapat Hotel Ratu Rajawali, Calista, Nisa, dan Villa Adios.

3. Destinasi wisata

Destinasi wisata unggulan dari Kabupaten Buton adalah Hutan Lambusango. Hutan ini berjarak 90 kilometer dari Pasarwajo, dengan jarak tempuh sekitar dua jam. Di Lambusango wisatawan dapat melakukan trekking. Jika beruntung dapat bertemu langsung dengan binatang khas Sulawesi seperti anoa, tarsius, atau kuskus.

Selain Hutan Lambosango, adapula Pantai Koguna pantai cantik berpasir putih dengan jarak 53 kilometer dari Pasarwajo. Ada juga Desa Adat Wabula yang berjarak 34 kilometer dari Pasarwajo. Desa Wabula menarik untuk dikunjungi jika Anda ingin melihat kehidupan tradisional khas Buton.

Kompas.com/Silvita Agmasari Parende, sup ikan segar khas Buton, Sulawesi Tenggara.

4. Kuliner

Kuliner khas dari Buton adalah parende atau masak kuah kuning. Orang lokal mengenalnya sebagai "parende ikan". Di Kabupaten Buton, parende ikan selalu hadir di acara adat.

Salah satu restoran yang menjual makanan khas Buton ini adalah Rumah Makan Wangi-Wangi di Jalan Protokol. Jarak tempuhnya 10 menit berkendara dari Takawa atau alun-alun Pasarwajo. Selain parende, jangan lewatkan pekande kandea yaitu makan bersama dari suapan gadis asal Buton.

5. Oleh-oleh

Oleh-oleh khas Buton adalah kain tenun yang memiliki ragam warna cantik. Motif kotak-kotak diperuntukkan bagi laki-laki, sedangkan motif horizontal bagi perempuan. Oleh-oleh lainnya adalah kacang mede karena Buton dikenal sebagai penghasil kacang mede.

6. Musim terbaik

Musim terbaik mengunjungi Buton adalah bulan November sampai April. Sebab pada bulan tersebut ombak laut umumnya tenang. Kebanyakan wisatawan berkunjung ke Buton setelah puas berwisata air di Wakatobi yang berjarak lima jam dari Kota Bau-Bau.

Wisatawan juga dapat mengunjungi Wakatobi dari Pelabuhan Murhum di Kota Bau-Bau. Tiket kapal dibanderol sekitar Rp 120.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com