Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Hidup di Jepang Mahal, Siasati dengan 3 Kiat Ini

Kompas.com - 30/08/2016, 16:15 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, Jepang menjadi salah satu destinasi wisata paling seksi bagi wisatawan Indonesia. Akibat tren wisata ke Jepang, banyak maskapai yang banting harga untuk penerbangan pergi-pulang (PP) ke Jepang.

Eits, jangan senang dulu kalau sudah membeli tiket penerbangan murah ke Jepang. Negara tersebut memiliki biaya hidup paling mahal ketiga se-Asia tahun 2016, lewat hasil Survei Biaya Hidup dari konsultan investasi Mercer.

KompasTravel mewawancarai Assistant Manager dari Japan National Tourism Organization, Nova Auliatun Niss di Shangri-La Hotel, Jakarta, Senin (29/8/2016). Menurut Nova, ada banyak cara untuk menekan biaya berwisata di Jepang.

1. Transportasi

Salah satu pengeluaran terbesar di Jepang adalah transportasi. Nova menyarankan, backpacker yang baru pertama kali ke Jepang ada baiknya membeli Japan Rail Pass rute Tokyo-Osaka.

"Harga tiketnya bisa sampai Rp 3,8 juta. Untuk mengakali, cara lainnya naiklah pesawat berbiaya rendah dari Tokyo ke Osaka," kata Nova.

Ia mengatakan, jika beruntung, wisatawan bisa mendapatkan tiket pesawat seharga Rp 1 juta dari PP Tokyo-Osaka. Tiga maskapai penerbangan bujet rendah yang direkomendasikan adalah Peach, Vanilla, dan Jetstar.

"Rajin-rajin lihat promo tiket pesawat," saran Nova.

2. Akomodasi

"Di Jepang penginapan seharga Rp 300.000 per malam masih ada. Tapi memang sangat kecil ruangannya, buka koper saja sulit," kata Nova.

Ia mengatakan rata-rata penginapan di Jepang dihitung tarif per kepala, bukan per ruangan.

"Cara lainnya pakai Airbnb, harganya beda jauh dengan hotel. Namun di Jepang ini belum legal, kalau ada apa-apa pemerintah tak dapat menanggung," kata Nova.

3. Konsumsi

Untuk menekan bujet makan, Anda dapat makan nasi kotak di mini market. Salah satu merek mini market memiliki promo diskon nasi kotak sampai 50 persen setiap pukul delapan atau sembilan malam, ketika jam operasional hampir berakhir.

"Untuk minum, jangan lupa bawa botol minum dan isi air. Air keran di Jepang bisa langsung dikonsumsi. Kalau beli air mineral botol harganya bisa sampai Rp 15.000 per botol, bahkan soda lebih murah," kata Nova.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com