Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumpia Semarang Merantau ke Ibu Kota

Kompas.com - 01/09/2016, 09:10 WIB

Tetapi, bandeng prestonya ala Lumba-lumba berkualitas setara dengan bandeng presto yang dijajakan di sederetan tempat oleh-oleh di Jalan Pandanaran, Semarang. Maklum, Jonathan, si empunya warung makan, juga wong Semarang.

Bandeng Juwana

Ayah Jonathan mengawali usahanya dengan membuka usaha bandeng presto Cap Lumba-Lumba di Jalan Pandanaran, diikuti pembukaan warung makan Lumba-lumba di Gang Baru, Semarang Tengah, awal 1990-an.

”Pak Jo baru buka di sini tahun 2012,” kata Bahrun (20), supervisor Lumba-lumba. Meski demikian, warung baru mulai ramai sejak tiga tahun terakhir.

”Yang paling laku di sini bandeng presto. Di hari biasa, 200 ekor ludes. Pada akhir pekan melambung sampai 500 ekor. Bandeng mentah ’diimpor’ dari Juwana, Jawa Tengah,” ujarnya.

Menu lain yang laris adalah tahu gimbal, tahu pong, dan bakmi jawa. Di hari biasa antara 25 porsi dan 30 porsi dari masing-masing hidangan yang terjual. Di akhir pekan, jumlah terjual bisa sampai 40-50 porsi.

Restoran dibuka pukul 09.00 sampai pukul 21.00. Lantaran ukuran ruangan yang mungil, jumlah meja-kursi yang tersedia di sini terbatas.

Adaptasi rasa

Kelapa Gading di Jakarta Utara juga punya restoran yang menyediakan menu ala Semarang. Salah satu yang tertua adalah Rumah Makan Bulevar.

Rumah makan ini buka sejak 11 Desember 1983 saat sebagian kawasan sekitarnya masih rawa. Berselang 30 tahun, RM Bulevar berada di deretan pertokoan di sisi kiri dari arah Boulevard Kelapa Gading menuju Jalan Perintis Kemerdekaan.

Meskipun lingkungan berubah pesat, menu andalan restoran ini tetap Semarang. Sebut saja lumpia, tahu pong gimbal, nasi goreng babat, mi jawa, serta soto ayam kampung.

Walaupun menu tradisional, rasa makanan di Bulevar sudah disesuaikan dengan lidah perantau. Salah satunya dengan mengurangi kadar rasa manis.

Di sisi lain, olahan makanan di sini menggunakan bumbu yang diramu sendiri, bukan bumbu jadi yang dibeli di pasaran. Sejumlah bahan juga ”diimpor” dari Semarang, seperti rebung untuk lumpia dan kecap manis.

Masih soal bumbu. Lanny Gunawan (71), pemilik RM Bulevar, memastikan bahwa makanan yang disajikan di sini bebas pengawet dan monosodium glutamate alias MSG.

Seluruh racikan makanan dikerjakan sendiri oleh Lanny. Keterampilannya memasak merupakan ”transfer” ilmu dari seorang koki asal Semarang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com