Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumpia Semarang Merantau ke Ibu Kota

Kompas.com - 01/09/2016, 09:10 WIB

Saat itu, tahun 1981, Lanny yang berprofesi sebagai perancang busana hijrah ke Jakarta . Sekitar tiga tahun belajar dari koki, ia pun mulai merintis usaha makanan ala Semarang. Saat itu belum banyak rumah makan di kawasan tersebut, apalagi yang khusus menyediakan makanan Jawa-Semarang.

Adapun nama Bulevar diambil dari nama jalan di tempat rumah makan ini berdiri, yakni Jalan Boulevard Raya. Oleh pemilik rumah makan, nama jalan diadaptasikan ke bahasa Indonesia. Jadilah Bulevar.

Sihir rebung

Kembali ke soal makanan. Tak lengkap rasanya apabila lumpia Semarang tak memakai rebung. Penganan favorit ini merupakan perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia.

Bau khas rebung yang cukup dominan membuat lumpia semarang ini beda dengan lumpia lainnya. Bahkan, dalam jarak tertentu, aroma rebung sudah tercium sebelum mata melihatnya, terutama jika lumpia basah bertemu dengan minyak panas.

Pada lumpia ala Bulevar, aroma rebung lebih lembut, tidak terlalu menyengat. Lanny mengakui pengurangan aroma rebung ini merupakan salah satu bentuk adaptasi rasa.

”Saya cuci rebung lebih lama. Selain itu juga rebung direbus agak lama dari biasanya. Ini untuk mengurangi baunya,” ujarnya berbagi resep.

Lumpia semarang juga memiliki saus khusus yang kental berwarna coklat muda. Selain dengan saus, lumpia juga enak dimakan dengan gigitan cabai rawit dan acar ketimun. Di sejumlah restoran seperti Bulevar, irisan lobak menemani lumpia.

Menyelamatkan lumpia

Rasa kangen akan lumpia ini tidak bisa ditepis, termasuk oleh sebagian kalangan yang tinggal di luar negeri. Lanny mengatakan, lumpianya sudah dibawa hingga mancanegara, termasuk ke negeri Amerika Serikat.

Dengan daya tahan lumpia yang amat terbatas, Lanny memberikan trik bagi mereka yang akan menjadikan lumpia ini sebagai oleh-oleh.

KOMPAS/AGNES RITA SULISTYAWATY Soto ayam kampung di RM Bulevar.
Lumpia basah yang tak lain adalah racikan rebung berbalut kulit khusus lumpia hanya tahan maksimal empat hari. Itu pun dalam kondisi beku. Jika dibawa terbang 12 jam, lumpia basah yang sudah dibekukan ini harus disimpan dalam wadah yang kedap udara. Sesampainya di tempat tujuan, lumpia harus segera digoreng.

Kalau cara ini terlalu ribet, ada cara lain. Lanny lebih merekomendasikan lumpia digoreng. ”Membawa lumpia yang sudah digoreng lebih awet,” katanya. Di tempat tujuan, lumpia goreng ini tinggal dihangatkan di microwave sebelum disantap. Nyam!

Di Jakarta, dengan segudang kesibukan pelanggan, kesempatan untuk mencicipi lumpia atau aneka kuliner Semarangan semakin dimudahkan dengan layanan pesan-antar.

Baik Lumba-lumba maupun Bulevar memiliki layanan tersebut. Dengan begitu, tidak sulit lagi menggapai makanan kesukaan, apalagi saat rindu tiba. (DHF/ART)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Agustus 2016, di halaman 28 dengan judul "Lumpia Semarang Merantau ke Ibu Kota".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com