JAKARTA, KOMPAS.com - Berada di dataran tinggi seperti di gunung pada malam hari akan berisiko terpapar udara dingin yang berembus. Jika tak mengenakan jaket, risiko terserang hipotermia atau keadaan tubuh yang tak mampu menahan panas tubuh akan terbilang tinggi.
Nah, jaket adalah salah satu perlengkapan mendaki gunung yang bisa menghindarkan dari risiko kedinginan. Tak hanya itu, ada beberapa fungsi jaket lain dalam mendaki gunung.
Berikut KompasTravel berikat tips-tips memilih jaket untuk mendaki gunung yang dihimpun dari keterangan Pemandu Pendakian Gunung dari Consina, Virgo Dirgantara; Brand Ambassador Eiger, Noerhuda; dan Pemilik Toko Patagonia Outdoor, Fandhi Achmad.
Ketahui layering system
Layering system adalah sistem lapisan pelindung tubuh yang biasa digunakan dalam mendaki gunung. Lapisan tersebut terdiri dari tiga jenis yakni base layer, mid layer, dan outer layer.
Base layer adalah lapisan pertama yang langsung menempel pada kulit dan biasanya berbahan spandex; mid layer adalah lapisan kedua pelindung tubuh yang berfungsi menahan panas tubuh keluar dan biasanya berbahan fleece atau polar; dan outer layer adalah lapisan terakhir yakni jaket yang berfungsi menahan air atau angin.
Layering system akan berguna dalam memilih jaket untuk mendaki gunung. Pendaki nantinya akan menggunakan layering system berdasarkan gunung yang akan didaki.
Ketahui medan gunung yang didaki
Gunung yang akan didaki akan mempengaruhi pemilihan jaket yang digunakan. Pendakian gunung di wilayah tropis seperti di Indonesia akan berbeda dengan pendakian di gunung bersalju.
"Minimal dua lapis, untuk pelindung dingin dan hujan," kata Noerhuda.
Bahan jaket
Untuk outer layer saat mendaki gunung, pilihlah jaket berbahan goretex. Goretex sendiri adalah sebuah teknologi yang membuat lapisan jaket anti air dan kedap udara, namun tetap bisa mengalirkan udara panas di dalam jaket keluar.
"Kalau goretex itu waterproof. Hujan dan angin, air gak tembus," kata Fandhi Achmad.
Untuk bahan seperti polar bisa dipilih sebagai mid layer. Bahan lain untuk mid layer adalah dacron.
Ukuran
Saat memilih jaket untuk mendaki gunung, sebaiknya jangan terlalu pas ataupun jangan terlalu besar. Usahakan untuk memilih jaket dengan ukuran yang lebih besar sedikit dari ukuran yang normal.
Hal itu bertujuan untuk kenyamanan dalam pergerakan mendaki gunung. Selain itu, ruang yang tersedia bisa digunakan sebagai tempat hawa panas berkumpul.
"Karena kalau terlalu longgar, udara dingin bisa masuk, kalau terlalu ketat, gak menyisakan tempat udara hangat," kata Noerhuda.
Jaket yang memiliki ukuran terlalu pas dengan tubuh akan menimbulkan panas yang lebih cepat daripada jaket dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari tubuh. Sirkulasi udara di dalam jaket yang berukuran pas tersebut tidak bisa menyeimbangkan hawa panas yang keluar dari tubuh.
Hoodie biasa dikenal untuk sebutan lain untuk penutup kepala di jaket. Hoodie sendiri diciptakan bukan hanya sebagai pemanis bentuk jaket.
"Pentingnya hoodie, itu kan fungsinya menutup kepala. Kalau dingin kan bisa ditahan, kalau ditutup sampai sebatas kuping. Selain dingin, bisa menahan hujan," kata Virgo.
Warna cerah
Toko-toko peralatan pendakian banyak yang menyediakan jaket-jaket untuk mendaki gunung. Tak hanya itu, pilihan warna yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari cerah hingga gelap.
Usahakan untuk memilih warna yang cerah seperti merah, biru, dan kuning. Warna-warna cerah akan memudahkan pendaki untuk terlihat dalam pendakian dan juga membantu untuk operasi Search and Rescue (SAR) jika hilang di gunung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.