WARGA petani di Kampung Nunur, Kampung Mok, di Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur sangat menyatu dengan alam.
Bahkan, warga petani yang berada di bagian selatan dari Kabupaten Manggarai Timur, seperti Desa Ranakolong, Desa Gunung, Desa Gunung Baru menyapa alam sebagai saudara dan saudari yang dituangkan dalam bahasa-bahasa adat.
Ritual adat menghormati kozu, padi dan kadhea, jagung selalu dilaksanakan dalam satu tahun musim tanam sampai musim panen.
Mereka percaya bahwa alam memberikan kehidupan bagi manusia. Segala sesuatu bersumber dari alam. Mulai dari air minum, makanan serba berbagai jenis lainnya.
Untuk menyapa alam, manusia melakukan ritual-ritual dengan berbagai lambang-lambang. Lambang-lambang itu sebagai perantara untuk memohon persetujuan dari alam terhadap segala sesuatu yang akan ditanam.
Wujud nyata terhadap penyatuan dengan alam adalah ritual-ritual adat yang bersentuhan dengan alam. Selama musim tanam dalam setahun, warga petani yang tersebar di kampung-kampung selalu melaksanakan ritual adat.
Ritual adat dilaksanakan sepanjang tahun. Mulai dari memberkati benih, membersihkan lahan perkebunan, mulai menanam benih, padi atau jagung sudah mulai berbunga, sebelum panen padi dan jagung, saat panen sampai memisahkan benih padi dengan batang gabahnya.
Adapun beberapa ritual menghormati Kozu dan Kadea dari warga pertani di Manggarai Timur, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur yang dirangkum KompasTravel.
1. Ritual Ndetok Nii
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.