Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghormati Kozu di Kampung Nunur Manggarai Timur

Kompas.com - 04/09/2016, 07:23 WIB
Markus Makur

Penulis

Wai doka, merupakan warisan budaya masyarakat di Desa Mbengan. Wai Doka merupakan tarian-tarian, dimana orang berjalan di atas bambu dipadukan dengan pakaian adat Manggarai Timur seperti memakai kain songke, selendang dan baju kemeja putih.

Tarian ini sudah dipentaskan di pekan budaya tingkat Kabupaten Manggarai Timur. Bahkan, sudah ditampilkan pada pekan budaya Flores di Kabupaten Sikka beberapa tahun lalu.

Tarian Wai Doka, sebagai ciri khas Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Komba. Jikalau kita ingin menyaksikan tarian ini maka berkunjunglah ke Desa Mbengan.

Setelah Wai Doka berhasil dipentaskan di berbagai acara budaya di Pulau Flores. maka, pelajar di sekolah itu menggali informasi lagi terkait budaya. Salah satunya adalah tarian Riik Kozu, injak gabah padi.

Tarian Riik Kozu biasa dilaksanakan di ladang-ladang saat panen padi. Kini, tarian ini dipentaskan kepada masyarakat umum di Kabupaten Manggarai Timur khususnya, dan Pulau Flores pada umumnya.

Pelajar SMAN 2 Kota Komba membawakannya dalam bentuk sendra tari. Saat Tour de Flores beberapa bulan lalu, pelajar ini menampilkan riik kozu kepada tamu yang singgah di Manggarai Timur. Saat itu dilaksanakan di Pantai Cepi Watu.

Setelah berhasil dipentaskan di Pantai Cepi Watu, selanjutnya pada Selasa (16/8/2018) malam dipentaskan tarian Riik Kozu untuk menghibur warga masyarakat di Kota Waelengga, ibu kota Kecamatan Kota Komba.

Sendratari ini dipentaskan oleh pelajar dari Sanggar Uma Lodok SMAN 2 Kota Komba untuk melestarian warisan budaya riik kozu. Sekelompok siswa dan siswi mementaskan  tarian ini yang dipadukan dengan pakaian songke.

Mereka membawakan ritual Riik kozu di Lapangan Sepak Bola Waelengga dalam bentuk sendra tari. Tarian Wai doka juga dibawakan saat sendra tari tersebut.

Desa Mbengan sebagai Desa Budaya

Kehadiran sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 2) Kota Komba memberikan nilai tersendiri bagi warga masyarakat di Desa Mbengan dan sekitarnya. Lembaga ini mengembangkan kreatifitas pelajar di bidang budaya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Seorang tua adat di Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Flores, NTT sedang melihat urat ayam dalam berbagai ritual adat yang berhubungan dengan pertanian, Sabtu (19/8/2016).
Berbagai pementasan budaya yang ditampilkan dari pelajar yang bergabung di Sanggar Uma Lodok itu sangat didukung oleh tua-tua adat.

Keberlanjutan dan keberlangsungan budaya dengan berbagai ritual dan tari-tarian terus dilestarikan dan dikembangkan serta dipentaskan kepada masyarakat luas di Pulau Flores.

Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Komba, Bernabas Ngapan kepada KompasTravel, Rabu (17/8/2016) menjelaskan, sanggar Uma Lodok di bentuk untuk pengembangan kreatifitas anak didik di sekolah tersebut.

Ngapan, menjelaskan, sanggar ini dibentuk untuk mendidik dan membina kreatifias siswa dan siswi dalam mengembangkan budaya yang unik dari lingkungan setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com