HO CHI MINH CITY, KOMPAS.com - Ballroom Gem Center yang terletak di Nguyen Binh Khiem Street, District 1, Ho Chi Minh, Vietnam, Rabu (7/9/2016) malam tampak gemerlap. Di atas panggung, satu per satu kesenian negara yang dilintasi Sungai Mekong, tampil sejak pukul 18.00 WIB seperti Laos, Thailand, Kamboja serta Vietnam.
Masing-masing menampilkan kesenian terbaik. Mulai dari tari-tarian hingga paduan alat musik khas. Tata cahaya warna-warni dan berganti dengan cepat membuat lima ratusan tamu yang hadir berdecak kagum.
Gemuruh tepuk tangan selalu terjadi usai satu per satu kesenian dipertunjukkan. Mereka yang tidak tepuk tangan sibuk merekam suasana dengan ponselnya. Para tamu, ada yang merupakan pejabat kementerian pariwisata negara-negara ASEAN.
Banyak pula pengusaha-pengusaha agen perjalanan raksasa di ASEAN, termasuk Indonesia. Asal negara mereka dapat diketahui dari busananya. Orang Indonesia yang hadir, sudah pasti mengenakan batik.
Di ratusan meja bundar untuk para tamu pun tidak kalah riuh. Kuliner menggugah selera, mulai dari makanan laut, paduan sayur hingga olahan daging babi dipadu anggur merah atau bir, membuat lidah beradu goyangan dengan para penari di panggung.
Ini adalah pameran pariwisata kelas Asia Tenggara. Kementerian Pariwisata RI turut ambil bagian di dalam perhelatan akbar tersebut.
Booth Wonderful Indonesia
Dalam acara kali ini, Kemenpar mendirikan booth spesial. Booth itu menampilkan keragaman destinasi wisata tanah air.
"Kami membawa musisi Sasando (Nusa Tenggara Timur), penari Bali dan body painters untuk diperkenalkan kepada calon wisatawan. Ini cara untuk mempromosikan paket-paket wisata ke daerah tersebut," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Rizki Handayani kepada KompasTravel.
Selama tiga hari ke depan, Kemenpar telah menyiapkan sejumlah kegiatan menarik yang dapat dinikmati pengunjung booth. Antara lain, counter pelayanan informasi pariwisata Indonesia, peta interaktif Indonesia, coffee and refreshment corner, digital interactive corner, photo corner serta games dan gift redemption.
Booth itu pula akan mempertemukan sesama pengusaha agen perjalanan wisata dan pengusaha langsung dengan konsumen. Mereka akan merancang bisnis pariwisata, baik dengan tujuan Indonesia atau Vietnam.
Tujuan wisata di Indonesia yang ditawarkan, antara lain keragaman wisata kuliner di Sumatera Utara, belanja dengan harga istimewa di Jakarta, berpetualang di Kota Yogyakarta, menyusuri eksotisme pantai di Jawa Timur, memanjakan tubuh dan merawat kecantikan secara tradisional di Bali hingga menjelajah pulau berisi hewan purbakala, Komodo di Nusa Tenggara Timur.
Turis Vietnam Terus Digarap
Meski bukan target utama pasar wisatawan ke Indonesia, Kemenpar terus menggarap potensi yang ada di negara tersebut. Kemenpar ingin supaya wisatawan Vietnam juga mencicipi segarnya destinasi wisata di Indonesia selain yang sudah tenar terdengar dan ramai dikunjungi.
Data statistik Kemenpar tahun 2015 menunjukan, jumlah turis Vietnam yang datang ke Indonesia mencapai 50.000 orang.
Sementara, untuk tahun 2016 belum dapat diperkirakan apakah akan naik atau turun jumlahnya. Pasalnya, ejak Januari hingga akhir Agustus 2016, turis asal Vietnam yang datang ke Indonesia tercatat 25.019 orang.
"Sebab, sebagian besar, destinasi penerbangan hanya Bali dan Jakarta. Sementaradi Ho Chi Minh saja, penduduknya 8 juta jiwa. Ini potensi yang sangat besar," ujar Handayani.
Apalagi, pertumbuhan ekonomi Vietnam yang sangat pesat, yakni 9 persen di tahun 2016. Angka ini menunjukkan tingkat kesejahteraan warga Vietnam meningkat dan peluang melakukan perjalanan wisata pun semakin besar pula. (Fabian Januarius Kuwado, dari Ho Chi Minh)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.