JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata mendukung kegiatan promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka memajukan pariwisata untuk menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.
Salah satu daerah yang giat melakukan promosi pariwisata adalah Kabupaten Bangka di Bangka Belitung dengan menyelenggarakan Bangka Cultural Wave (BCW) yang digelar 8-12 September 2016 di Pantai Tongaci Sungailiat.
“Kami mendukung penyelenggaraan Bangka Cultural Wave sebagai wahana yang baik untuk mengenalkan berbagai kekayaan alam dan budaya serta man-made yang dimiliki Indonesia khususnya Bangka. Semoga event seperti ini bisa diadakan setiap tahun sehingga menjadi bagian dari promosi pariwisata yang bisa meningkatkan minat kunjungan wisatawan,” kata Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara, di Sungailiat, Kamis (8/9/2016).
Dalam siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel, Ukus menjelaskan, bahwa Menteri Pariwisata Arief Yahya baru saja meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang di Belitung.
Penyelenggaraan BCW pada awalnya dimaksudkan untuk merayakan sekaligus penanda dibukanya DeLocomotief Art Stage, sebagai tempat hangout di Sungailiat. Lokasi ini disadari sebagai tempat yang nantinya akan menjadi sarana berkumpul bagi warga sekitar yang bisa saja menghasilkan suatu ide kreatif.
BCW adalah serangkaian pertunjukan musik tari yang diselenggarakan oleh seniman regional dan internasional. Ada sekitar sepuluh seniman dari berbagai bangsa akan tampil menyemarakkan pertunjukan yang dilakukan dalam bentuk perjalanan di Pantai Tongaci, DeLocomotief Art Stage, Cinabata Batutapak Chengho, Menumbing Muntok dan Pangkal Pinang.
Acara pembukaan ditandai dengan pelepasan 71 penyu dewasa ke Laut China Selatan. Sebuah upaya pelestarian alam aktif dan rasa syukur atas perjalanan negara bangsa. Pembukaan Museum Garuda dengan orasi budaya oleh Prof Jean Couteau, tentang mitologi garuda dan penyu, menjadi penanda, diluncurkannya taman edukasi ini.
"Kami mendukung penyelenggaraan Bangka Cultural Wave yang semakin menarik dan memperoleh respon positif dari masyarakat. Jika acara ini dikemas dengan cara kreatif dan terencana pastinya bisa menjadi daya tarik pariwisata,” tutup Ukus. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.