Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Sejarah Mooncake, Nenek Moyang Kue Pia di Indonesia

Kompas.com - 14/09/2016, 20:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Sementara berdasarkan gaya atau style-nya, mooncake dikategorikan menjadi:

•             Cantonese-style mooncake: ini yang paling mendunia, berasal dari provinsi Guangdong, dan di tempat asalnya terdapat lebih dari 200 variasi.

•             Suzhou-style mooncake: bermula dari ribuan tahun lalu, campuran yang royal dari lemak binatang dan gula serta tepung. Model yang ini banyak juga terdapat di Indonesia.

•             Beijing-sytle mooncake: ada 2 variasi, yang satu disebut dengan di qiang, yang lebih mirip dengan Suzhou style. Dan satu lagi disebut dengan fan mao, di mana rasanya cenderung lebih flaky.

•             Chaoshan (Tiociu)-style mooncake: ini juga flaky tapi lebih memiliki diameter yang lebih besar daripada Cantonese-style, tapi lebih tipis. Aroma lemak yang digunakan akan lebih kuat untuk style ini.

•             Ningbo-style mooncake: lebih khusus di provinsi Zhejiang, rasa lebih cenderung ke asin dan spicy.

•             Yunnan-style mooncake: cenderung lebih manis.

Mooncake modern sekarang lebih banyak lagi variasinya, ada yang dari agar-agar, ada yang dari ketan/glutinous rice, ada yang isinya keju, chicken floss (abon ayam), tiramisu, bahkan ice cream, kopi dan lainnya.

Mooncake di Indonesia

Entah sejak kapan mooncake muncul di Indonesia. Saya rasa usianya sudah sama tuanya dengan usia imigran perantauan dari Tiongkok yang pertama datang ke Indonesia.

Di Semarang, kota kelahiran saya, mooncake yang paling populer adalah 2 jenis, yaitu Cantonese-style mooncake, yang banyak dibikin oleh restoran-restoran lama di Semarang, seperti Phien Thjwan Hiang, Pringgading, kemudian yang khusus memproduksi seperti Kiem Liong, dan Cap Bayi. Serta style dari Suzhou dan Tiociu yang kemudian diadaptasi namanya menjadi PIA.

Mooncake memang akhirnya diadaptasi namanya menjadi PIA, yang berasal dari dialek Hokkian dari ucapan Mandarin’nya “bing” (baca ping).

Segala jenis makanan seperti ini lalu dinamakan pia, termasuk bakpia pathok di Jogja, pia Kemuning di Semarang, Pia Cap Bayi, dan sebagainya.

Pia-pia di Indonesia ini mengadaptasi dari Suzhou dan Tiociu-sytle mooncake, dengan kulit yang lebih crispy dan flaky dan terlihat lapisan-lapisan yang membentuk kulit pia itu.

Awalnya, lapisan-lapisan pia itu memang diberi campuran lemak babi. Namun seiring tuntutan jaman dan masyarakat, kini ditemukan bahan-bahan pengganti yang bisa menciptakan efek lapis-lapis tadi tanpa menggunakan lemak babi.

Sekarang di Indonesia kue pia sudah bebas dari lemak babi, kecuali yang memang khusus diisi daging babi cincang, atau produk-produk turunan babi.

Pada waktu saya kecil, masa-masa sembahyangan tiong jiu pia (lafal lain lagi dari “zhong qiu yue bing”, baca: cung jiu yue ping, yang disingkat menghilangkan kata yue), merupakan masa-masa yang paling dinanti.

Kombinasi pia model Suzhou dan Tiociu style berjajar bersama di meja bersama dengan mooncake model Cantonese. Sungguh nikmat dan lezat menikmati bersama keluarga kami. Walaupun waktu itu masih jaman represif, tapi masih saja bisa merayakan Mooncake Festival ini di kalangan keluarga sendiri.

Kini keturunan dari kue bulan, yang walaupun berasal dari luar, sudah menyatu di Indonesia dan memperkaya khasanah budaya Indonesia.

Bila sekarang kita menjumpai makanan dengan embel-embel nama PIA, seperti bakpia yang menjadi oleh-oleh “wajib” dari Jogja, atau juga Pia Malang, maka kita tahu bahwa makanan itu berakar dari mooncake, alias ‘tiong jiu atau lidah orang Jawa menyebutnya ‘tong ju pia’.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com