Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Sejarah Mooncake, Nenek Moyang Kue Pia di Indonesia

Kompas.com - 14/09/2016, 20:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Dalam penanggalan Tionghoa, awal musim gugur dirayakan tanggal 15 bulan 8 penanggalan Tionghoa, yang tahun ini jatuh pada tanggal 15 September 2016.

Perayaan datangnya musim gugur ini ada kemiripannya dengan perayaan Thanksgiving Day di Amerika. Jika pada Thanksgiving Day orang memanjatkan syukur karena hasil panen yang melimpah, maka di Mid Autumn Festival, rakyat Tiongkok mensyukuri awal panen sebelum memasuki musim dingin.

Tapi ada juga pendapat bahwa esensi Thanksgiving di Amerika lebih mirip dengan perayaan Winter Solstice Festival (Dongzhi Festival), yang di Indonesia dikenal dengan nama “sembahyang ronde” di bulan Desember.

Apa yang diperingati dan bagaimana asal usul peringatan musim gugur ini? Banyak sekali versi, baik di Tiongkok sendiri maupun di negeri-negeri lain yang masih berakar budaya sama seperti Jepang dan Vietnam. Mereka bahkan mempunyai hikayat sendiri tentang perayaan musim gugur ini.

Legenda Hou Yi dan Chang E

Salah satu cerita soal perayaan ini tak lepas dari legenda Hou Yi dan Chang E, meski ia sendiri memiliki beberapa versi. Ada yang bilang Hou Yi ini dulunya adalah dewa, ada juga yang berkisah, dia adalah raja tiran yang kejam, dan masih ada beberapa versi lain.

Versi yang terhitung paling populer adalah cerita 10 matahari. Konon dulu Bumi dikelilingi oleh 10 matahari. Suatu hari ke 10 matahari bersinar bersamaan dan mengakibatkan kekeringan hebat di mana-mana.

Penguasa Langit, yang disebut dengan Kaisar Langit mengadakan sayembara untuk memanah 9 matahari dan meninggalkan satu untuk kehidupan di Bumi.

Pemanah Hou Yi mencoba dan berhasil memanah 9 matahari. Kaisar Langit senang dan bertanya kepada Hou Yi mau hadiah apa. Hou Yi hanya ingin menikahi gadis yang dicintainya yaitu Chang E. Kemudian menikahlah mereka. Perayaannya begitu meriah.

Setelah menikah, Kaisar Langit kebetulan ingin merombak istananya, dan memanggil Hou Yi yang bukan saja seorang pemanah ulung tapi juga seorang arsitek mumpuni.

Proyek pemugaran istana langit berhasil dengan sukses. Saking senangnya, Kaisar Langit menghadiahkan sebotol ramuan untuk kehidupan abadi dengan catatan harus berbagi dengan istrinya, supaya Hou Yi dan Chang E bisa hidup berdampingan selamanya sekaligus mencapai keabadian.

Sedemikian gembiranya, Hou Yi segera berlari ke rumah, dan menunjukkan pil keabadian itu. Karena senangnya, si istri, Chang E, langsung membuka botol tersebut dan menenggaknya sampai habis.

Karena “over dosis”, seketika itu juga Chang E pingsan, terjatuh ke lantai dan pada saat yang sama tubuhnya terasa ringan. Ia melayang ke langit. Merasa terkejut, Chang E menyambar apa saja untuk berpegangan agar dia tidak terbang ke langit.  

Salah satu benda yang dijadikan pegangan adalah kandang kelincinya yang berisi kelinci putih. Namun proses melayang berlanjut terus, dan akhirnya ia terdampar di bulan bersama kelincinya itu. Konon, sampai sekarang, kelinci itu bisa terlihat jika bulan sedang bulan purnama.

Untung keajaiban masih berpihak kepada pasangan Hou Yi dan Chang E. Setahun sekali, pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan China, akan muncul jembatan yang menghubungkan bumi dan bulan, sehingga pasangan itu dapat bertemu dan memadu kasih di hari itu.

Revolusi Ming 

Cerita lain terkait asal-usul Festival Tiongciu bermula saat Tiongkok dikuasai Mongol, ketika kerajaan Mongol di bawah Dinasti Yuan (1280 – 1368) berkuasa – ada yang menyebutnya Dinasti Goan (beda dialek pengucapan saja).

Bagi yang suka baca atau nonton cerita silat, inilah jamannya Sin Tiau Hiap Lu (Yo Ko – Siao Liong Li) di mana kota Siang Yang akhirnya jatuh ke tangan orang Mongol dan seluruh China ada di bawah kekuasaan dinasti baru, Yuan.

Dalam kurun waktu itu, pemberontakan untuk menumbangkan Dinasti Yuan berlangsung terus, dan belum pernah berhasil.

Akhirnya di kisaran tahun 1360an, timbul gerakan bawah tanah, yang dipimpin oleh seorang petani bernama Zhu Yuanzhang, yang memimpin gerakan perlawanan kepada penjajah Mongol.

Zhu dan penasehatnya Liu Bowen menyebarkan desas-desus bahwa ada penyakit tak tersembuhkan dan hanya bisa dicegah dengan memakan kue bulan (mooncake) yang sudah dipersiapkan secara khusus yang kebetulan jatuh pada mid autumn, yaitu tanggal 15 bulan 8.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com