Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keistimewaan Lapis Legit Seharga Rp 900.000 Ini?

Kompas.com - 17/09/2016, 16:09 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, lapis legit diumumkan sebagai 14 besar kue tradisional terlezat di dunia versi CNN. Tak dapat dipungkiri, kue yang resepnya dari Belanda ini memang lezat! Saking lezatnya kue ini identik dengan berbagai hari perayaan di Indonesia.

Begini Asal-usul Lapis Legit yang Masuk Daftar Kue Terlezat di Dunia

Hakikatnya, lapis legit adalah kue berbahan dasar sederhana. Bahan dasar lapis legit terdiri dari telur, mentega, susu, dan tepung. Namun, kualitas bahan dan teknik menjadi kunci utama dari pembuatan kue ini. Tak jarang kue lapis legit dengan kualitas bahan wahid dibanderol dengan harga selangit.

Seperti kue lapis legit buatan Sanny Gunawan. Sanny adalah pembuat kue lapis di Jl. Mangga Besar V nomor 281 B, Jakarta Barat yang menerima pesanan lapis legit sejak tahun 1985. KompasTravel menemui anak Sanny, Evan Kanoko, pada Rabu (31/8/2016) untuk menjajal kue lapis legit buatan Sanny.

"Mama saya sudah buat lapis legit sebelum saya lahir. Kurang lebih sudah tiga puluh tahun. Selama ini semua lewat pesanan, sempat dulu memasok ke toko kue di mal, tapi sekarang sudah tidak," kata Evan.

Evan membawakan KompasTravel kue lapis legit legendaris buatan mamanya sendiri. Sebelum mencicip kue lapis legit Sanny, rasanya kurang afdol bila tak bertanya harga lapis legit tersebut.

"Lapis legitnya ada dua ukuran dan dua bentuk. Ukuran lingkaran diameter 18 itu harganya Rp 650.000, yang persegi ukuran 20 kali 20 sentimeter itu Rp 900.000," kata Evan.

Mendengar harga kue tradisional yang dibanderol hampir Rp 1 juta, rupanya cukup mencengangkan bagi sebagian orang. Namun kualitas dan bahannya memang dijamin keasliannya.

Kue lapis legit yang menggunakan bahan kualitas jempolan seperti telur kampung dan butter terbaik, di pasaran harganya sudah pasti dibanderol lebih dari setengah juta rupiah. Akhirnya KompasTravel menjajal kue seharga Rp 900.000 ini. Bagaimana rasanya? 

Sekali gigit, gue ini langsung lumat karena teksturnya begitu lembut. Penggunaan kuning telur, butter, dan susu membuat kue ini memang cenderung berminyak tetapi masih dalam tahap normal.

Teksturnya sangat berbeda dengan kue lapis di hotel, atau pasar swalayan yang cenderung kering dan berlapis tebal. Lapisan kue lapis buatan Sanny sangat tipis, simbol perjuangan sang pembuat kue.

Namun yang paling unik justru sensasi harum yang menyeruak dari tiap kunyahan kue. Lapisan kue yang banyak membuat kue ini menimbulkan tekstur dan karamelisasi yang muncul dari tiap gigitan. Padahal lapis legit buatan Sanny tak menggunakan selai atau bumbu rempah (spekuk) untuk menambah rasa dan aroma kuenya.

Jika ditanya apakah harga Rp 900.000 sebanding dengan rasanya? Tentu tergantung selera masing-masing. Namun bertahan selama 30 tahun tanpa toko dan menerima pesanan hampir 300 loyang kue menjelang Hari Raya Imlek nampaknya bukti kecintaan pelanggan terhadap kue lapis legit Sanny. 

*****

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Mau Liburan Gratis di Yogyakarta? Ikuti Kuis "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com