Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta, Destinasi "Instagram" yang Makin Populer

Kompas.com - 19/09/2016, 14:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mengalami peningkatan, tren aktivitas wisatanya pun bervariasi. Hal itu terlihat dari permintaan kamar hotel yang meningkat dan penyebaran kunjungan wisatawan selama berada di Yogyakarta.

Chief Communication Officer & Co-Founder Tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan tren kunjungan wisatawan ke Yogyakarta semakin populer khususnya dari segi permintaan hotel. Menurutnya, terjadi peningkatan permintaan yang signifikan dari wisatawan.

"Di Tiket.com, Yogyakarta menjadi kota utama untuk permintaan hotel. Bahkan sempat bersandingan dengan Bali dari segi pemesanan hotel. Tren dan tarif kamar hotel di Yogyakarta tergolong masih lebih kuat dibandingkan dengan Bali karena persaingan di Bali yang sangat sengit antar hotel (oversupply). Tren domestic travel yang semakin tinggi. Setelah Bali, Yogyakarta menjadi destinasi pariwisata utama," jelas Gaery kepada KompasTravel saat dihubungi, Sabtu (10/9/2016).

Gaery mengaku ada pula pengaruh film bioskop "Ada Apa dengan Cinta? 2" (AADC? 2) yang berlatar Yogyakarta terhadap kunjungan wisatawan.

"Ada sih, tapi itu niche market dan agak spesifik tahun ini kan. Itu efeknya ke perilaku orang ke Yogyakarta. Sekarang jadi banyak guest house dan sewa mobil," jelasnya.

Menurutnya, tren tersebut juga turut dipengaruhi oleh media sosial. Gaery mengatakan, destinasi wisata di sekeliling Yogyakarta saat ini banyak bisa dilihat di media sosial.

"Apalagi ditambah AADC. Banyak destinasi yang sekarang menjadi destinasi 'Instagram'. Orang banyak datang hanya untuk foto," ungkap Gaery.

Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Udhi Sudiyanto menambahkan tren kunjungan wisatawan ke Yogyakarta ke obyek-obyek wisata baru tengah dirasakan. Seperti contoh, lanjutnya, meski tak signifikan, terjadi permintaan paket-paket wisata "AADC?2" sekitar 10 persen.

"Untuk yang sudah beberapa kali yang ke Yogyakarta, mereka sudah mengunjungi tempat-tempat yang populer di Yogyakarta, mereka ingin mengunjungi obyek-obyek wisata yang baru. Untuk obyek wisata AADC 2 saja minimal sudah perlu satu hari sendiri," papar Sudiyanto saat dihubungi KompasTravel.

Penyebaran kunjungan wisatawan sangat dirasakan di daerah Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo. Menurutnya, obyek-obyek wisata seperti Goa Pindul dan Kalibiru berhasil menyedot kunjungan wisatawan.

"Hasil survei dari Trip Advisor bulan November lalu, tendensi di pariwisata, wisatawan ingin mencoba sesuatu yang baru. Di Yogyakarta yang baru ada di Kulonproo dan Gunung Kidul," ungkapnya.

Fenomena penyebaran tren kunjungan wisatawan ke tempat-tempat di luar Kota Yogyakarta menurutnya disinyalir karena kecenderungan eksistensi pribadi. Sudiyanto menyebutkan, wisatawan banyak yang pergi ke Yogyakarta sekedar berfoto di obyek-obyek seperti pantai-pantai di Gunung Kidul, lalu mengunggahnya ke media sosial.

"Ini sebuah manfaat yang Yogyakarta rasakan, bisa mempromosikan wisata Yogyakarta," tutupnya.

Bagaimana rasanya berpetualang di seputaran Yogyakarta? Ikuti saja kuis "Take Me Anywhere 2" yang diadakan KompasTravel bersama OPPO dan buktikan sendiri keseruan beraktivitas di Yogyakarta. Ikuti periode keempat "Quiz on Article" dengan klik artikel berikut: Gratis Liburan Seru di Yogyakarta, Mau?

Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesepatan memenangkan hadiah smartphone OPPO F1s.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com