Bona yang pernah melakukan arung jeram di Sungai Pekalen, Probolinggo, kemudian membandingkan kondisi alur yang baru saja ia nikmati. Karakteristik jeram di hulu Brantas dinilai tidak seekstrem Pekalen. Air sungainya juga cukup dangkal sehingga tidak begitu menakutkan. Hanya beberapa titik yang membuat perahu harus bermanuver.
Kondisi ini cocok bagi mereka yang ingin bersenang-senang atau fun rafting. Alur sungai dari Bendo sampai perbatasan Temas dan Pandanrejo merupakan salah satu ruas yang digunakan untuk arung jeram. Dengan lebar sungai 6-8 meter, ruas ini memiliki tingkat kesulitan atau level/grade 2.
Ciri-ciri sungai dikatakan memiliki grade 2 jika memiliki ombak tidak terlalu tinggi dan terdapat bebatuan dengan jarak renggang. Pengamatan untuk memilih lintasan (scouting) tidak diperlukan dan pertolongan (rescue) mudah dilakukan.
Karena memiliki risiko yang kecil inilah, banyak wisatawan mencoba meski mereka belum pernah melakukan kegiatan serupa. Namun, bagi mereka yang ingin lebih terpacu adrenalinnya bisa turun sedikit ke hilir, yakni di daerah Pendem, Kecamatan Junrejo. Di sini kondisi sungainya lebih terjal, banyak bebatuan dengan jarak rapat.
Grade alur di Pendem naik menjadi 3 sehingga terkadang perlu pengamatan untuk memilih lintasan dan manuver untuk menghindari rintangan. Saat musim hujan, kondisi arus juga deras.
Bagi mereka yang ingin mencoba ruas ini, ada operator yang menyiapkan dua perjalanan, yaitu sejauh 9 kilometer dengan waktu tempuh 1,5-2 jam dan 12 kilometer dengan waktu tempuh 2-2,5 jam.