Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati "Fun Rafting" di Malang Raya

Kompas.com - 19/09/2016, 22:36 WIB

BAGI mereka yang baru menyukai tantangan, terutama olahraga arung jeram, sejumlah alur sungai di Malang Raya menjadi pilihan yang layak untuk dicoba. Selain menawarkan suasana alam yang menarik, karakteristik sungai yang memiliki risiko rendah menjadi wahana pengasah adrenalin.

Menjelang tengah hari, Sabtu (13/8/2016), rombongan karyawan salah satu perusahaan swasta di Pasuruan, Jawa Timur, telah bersiap di tepi Sungai Brantas di daerah Bendo, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Setelah mendapat pengarahan singkat dari pemandu, sekitar 50 karyawan yang telah mengenakan alat pengaman lengkap itu bertolak mengarungi sungai yang ada di sisi selatan kaki Gunung Arjuna.

Sungai berbatu besar yang diapit oleh tebing curam langsung menyambut perahu mereka. Dengan sigap, pemandu dari Kaliwatu Rafting yang sudah hafal medan berupaya mengendalikan laju perahu agar mulus melintasi jeram.

Untuk bisa mencapai finis di perbatasan Kelurahan Temas dan Pandanrejo dengan jarak 6-7 kilometer, peserta arung jeram membutuhkan waktu tempuh 1-1,5 jam.

Sepanjang perjalanan, mereka disuguhi pemandangan alam dari alur sungai meski cuaca sedikit mendung. Kegiatan masyarakat, termasuk petani sayur yang banyak terdapat di kiri kanan sungai, menjadi obyek tambahan yang bisa dinikmati.

”Lumayan mengesankan meski ketika mendekati finis hujan turun sehingga pakaian basah semua,” ujar Bona (25), salah satu peserta.

KOMPAS/DEFRI WERDIONO Karyawan dari salah satu perusahaan swasta di Pasuruan, Jawa Timur, memulai arung jeram menyusuri hulu Sungai Brantas di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2016). Selama ini hulu Brantas menjadi salah satu wahana arung jeram di wilayah Malang Raya, khususnya untuk jenis fun rafting yang menarik bagi wisatawan.

Bona yang pernah melakukan arung jeram di Sungai Pekalen, Probolinggo, kemudian membandingkan kondisi alur yang baru saja ia nikmati. Karakteristik jeram di hulu Brantas dinilai tidak seekstrem Pekalen. Air sungainya juga cukup dangkal sehingga tidak begitu menakutkan. Hanya beberapa titik yang membuat perahu harus bermanuver.

Kondisi ini cocok bagi mereka yang ingin bersenang-senang atau fun rafting. Alur sungai dari Bendo sampai perbatasan Temas dan Pandanrejo merupakan salah satu ruas yang digunakan untuk arung jeram. Dengan lebar sungai 6-8 meter, ruas ini memiliki tingkat kesulitan atau level/grade 2.

Ciri-ciri sungai dikatakan memiliki grade 2 jika memiliki ombak tidak terlalu tinggi dan terdapat bebatuan dengan jarak renggang. Pengamatan untuk memilih lintasan (scouting) tidak diperlukan dan pertolongan (rescue) mudah dilakukan.

Karena memiliki risiko yang kecil inilah, banyak wisatawan mencoba meski mereka belum pernah melakukan kegiatan serupa. Namun, bagi mereka yang ingin lebih terpacu adrenalinnya bisa turun sedikit ke hilir, yakni di daerah Pendem, Kecamatan Junrejo. Di sini kondisi sungainya lebih terjal, banyak bebatuan dengan jarak rapat.

Grade alur di Pendem naik menjadi 3 sehingga terkadang perlu pengamatan untuk memilih lintasan dan manuver untuk menghindari rintangan. Saat musim hujan, kondisi arus juga deras.

KOMPAS/DEFRI WERDIONO Karyawan dari salah satu perusahaan swasta di Pasuruan, Jawa Timur, memulai arung jeram menyusuri hulu Sungai Brantas di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2016). Selama ini hulu Brantas menjadi salah satu wahana arung jeram di wilayah Malang Raya, khususnya untuk jenis fun rafting yang menarik bagi wisatawan.
Bagi mereka yang ingin mencoba ruas ini, ada operator yang menyiapkan dua perjalanan, yaitu sejauh 9 kilometer dengan waktu tempuh 1,5-2 jam dan 12 kilometer dengan waktu tempuh 2-2,5 jam.

Untuk pemula

Penanggung jawab air Kaliwatu Rafting, Adi ”Cipeng” Setiawan, mengatakan, sungai di wilayah Malang Raya hanya memiliki grade 2-3 untuk arung jeram. Alur sungai yang memiliki grade 4 ada di Pacet, Mojokerto.

”Yang grade 2 cocok untuk fun rafting. Meski untuk pemula, ini sudah termasuk ekstrem, terutama saat musim hujan yang membuat debit air naik,” katanya.

Kaliwatu Rafting menerima ratusan paket arung jeram dalam sebulan. Dengan jumlah perahu karet 33 buah, klien paling banyak untuk kategori perusahaan berasal dari Jakarta dan Kalimantan. Sementara untuk kategori keluarga paling banyak berasal dari Surabaya dan Sidoarjo.

Selain Brantas, sungai lain yang biasa dipakai untuk arung jeram adalah Sungai Konto di Pujon dan Sungai Amprong di Tumpang, Kabupaten Malang. Jika alur Sungai Brantas membelah persawahan, alur Konto ini berdampingan dengan jalan raya yang menghubungkan Batu-Kediri sehingga lebih mudah diakses.

Dengan status grade 3, pemain rafting di Konto bisa merasakan arus air yang cukup deras dengan bebatuan yang tersebar di badan sungai. Mereka juga bisa melihat lebatnya pepohonan yang tumbuh di tebing, di kiri dan kanan sungai.

Di ruas ini, pemain arung jeram juga bisa menikmati dua air terjun kecil, yakni Coban Sewu dan Coban Centong di Dusun Tretes dan Ngepring, Desa Bendosewu.

Bagi yang tidak memiliki perahu dan peralatan sendiri, mereka bisa menyewa jasa Pujon Rafting yang dikelola masyarakat. Ruas yang diarungi 8-10 kilometer dengan waktu tempuh 1,5-2 jam. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari Batu, hanya berjarak sekitar 15 kilometer.

”Yang enak, arung jeram di sungai ini ialah lokasinya yang berdekatan dengan jalan raya. Karena itu, mereka yang enggan turun ke air bisa mengikuti temannya (yang sedang main) dari sisi darat. Sementara bagi yang ikut arung jeram, mereka bisa istirahat di dekat air terjun Coban Sewu setinggi 15 meter di tebing sungai,” kata pemandu dari Pujon Rafting, Adi Yuniawan. (DEFRI WERDIONO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 September 2016, di halaman 27 dengan judul "Menikmati "Fun Rafting" di Malang Raya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com