Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki dalam Sehari

Kompas.com - 28/09/2016, 15:06 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

DERAWAN, KOMPAS.com - Pulau Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, maupun pulau-pulau di sekitarnya memiliki magnet kuat.

Pantai pasir putih, banyak nyiur ataulah pinus melambai, tempat memuja keindahan matahari terbit maupun tenggelam. Laut nan biru apalagi bawah airnya, semua sudut itu adalah spot selfie dan wefie.

Nah, untuk mengabadikan semua spot itu bukan tidak mungkin dilakukan dalam satu hari dan dengan ongkos tidak berlebihan.

Sepasang wisatawan, Galih Mulya dari Bandung, Jawa Barat, bepergian dengan Anggita dari Surabaya, Jawa Timur. Keduanya jalan-jalan ke Derawan dan tiga pulau lain di sekitarnya hanya dalam sehari. Galih dan Gita membuktikan Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki bisa dinikmati kurang dari 12 jam.

"Semuanya bagus banget. Empat pulau bisa terkejar meski gelombang (lumayan besar)," kata Galih.

KOMPAS/LUKAS ADI PRASETYA Pulau Derawan, pulau andalan pariwisata Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menyajikan pemandangan bawah air dan atas air yang memesona, Minggu (7/12/2014).
Itu berarti keindahan pantai Derawan dan Maratua, menyaksikan barisan resort dan homestay yang menjorok ke pantai, mengagumi beningnya air laut, menyaksikan gerombolan barakuda dan satwa air lain bermain di antara kaki bangunan di tepi pantai, semua bisa diabadikan.

Lalu bisa berenang sepuasnya dengan ubur-ubur tanpa sengat di Kakaban. Dilanjutkan dengan menyaksikan penangkaran penyu sebelum kembali ke Derawan dan masuk ke penginapan.

"Rencananya berakhir menyaksikan matahari terbit dari Derawan. Tapi tidak kelihatan karena pagi ini hujan," kata Gita.

Perjalanan mengelilingi empat pulau itu rupanya tidak perlu merogoh dana besar. Galih dan Gita merancang perjalanannya sendiri. Modalnya hanya keteguhan hati karena berani tawar menawar dengan para transportasi yang mengantar perjalanan keduanya.

"Saya serahkan soal tawar menawar ke Gita," kata Galih.

Stanley Ravel/KompasOtomotif Berinteraksi dengan ubur-ubur di Danau Kakaban, Kalimantan Timur.
Semua diawali keberangkatan dari Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau, ke dermaga penyeberangan Tanjung Batu, saat pagi. Galih-Gita memilih mobil roda empat yang disewa harga Rp 450.000 sekali antar. Tanjung Redeb ke Tanjung Batu ditempuh dalam waktu 2,5 jam.

Banyak pilihan perahu cepat di dermaga itu untuk menyeberang ke Derawan atau ke pulau lain, baik speedboat untuk 4 penumpang atau longboat untuk lebih 8 penumpang. "Beruntung langsung ketemu driver speedboat saat tawar menawar. Kebetulan juga dia orang Derawan," kata Galih.

Harga sewa speedboat Rp 1,6 juta untuk jalan seharian hingga kepulangan mereka ke Tanjung Batu keesokan harinya. "Tiba di Derawan jam 10.00. Dapat penginapan Rp 300.000 per malam per kamar, fasilitas 1 tempat tidur, televisi, AC, dan masih baru," kata Galih.

Keduanya tak menyia-nyiakan waktu. Usai masuk penginapan, keduanya bertolak ke Maratua sebagai tujuan pertama. Pulau ini memiliki model pantai, resort, penginapan dan resto di atas laut, mirip di Derawan. Hanya saja, wisatawan mancanegara lebih banyak ditemui di sana.

DOK INDONESIA.TRAVEL Keindahan bawah laut di Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
Usai mengabadikan beberapa sudut pantai, keduanya melanjutkan ke Kakaban. Lebih dari satu jam di Kakaban. Keduanya berenang di antara ubur-ubur tidak menyengat.

Dari Kakaban, mereka langsung melanjutkan ke Sangalaki untuk menyaksikan sebentar penangkaran penyu. "Dari Sangalaki menuju ke penginapan di Derawan," kata Galih.

Perjalanan dengan speedboat dari Sangalaki hanya 60 menit. Mereka tiba menjelang senja. "Menurut saya, perjalanan ini cukup murah karena bisa dapat semua pulau dengan waktu sehari. Tidak didapat di tempat lain seperti ini," kata Galih.

Harga Standar

Sejatinya sudah banyak paket wisata ke Derawan dan pulau-pulau di sekitarnya. Banyak pula yang  ditawarkan lewat situs-situs online. Bukan hanya wisata pulau, tetapi juga snorkeling, menyelam, bahkan ada paket menyelam bersama hiu paus dan pari manta, juga Biduk-biduk.

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Pemandangan Pantai Maratua. Pulau Maratua adalah salah satu pulau terluar di Indonesia.
Namun, lantaran belum ada harga standar berwisata, kata Sulaiman asal Tanjung Redeb, tawar menawar dengan driver mobil ataupun speedboat sangat menentukan. Hati-hati dengan banyak calo speedboat di sana. Mereka sulit dibedakan dari para driver speedboat.

"Bila tidak terbiasa akan kena harga tinggi," kata Sulaiman.

Sulaiman memaparkan, karena kondisi ini banyak wisatawan semacam Galih dan Gita,  di mana mereka merancang rencana perjalanan sendiri dengan budget minim tapi bisa menikmati semua eksotika kepulauan Derawan.

Sulaiman merupakan rekanan perusahaan batu bara PT Berau Coal. Ia sering menemani para tamu perusahaan itu mengunjungi beberapa destinasi Berau, khususnya Derawan dan pulau-pulau di sekitarnya, bahkan titik-titik penyelaman.

Tak sedikit dari antara para tamu itu memiliki kisah yang sama dengan Galih dan Gita, yakni memilih bermalam di Derawan atau Maratua, lantas paginya pulang setelah keliling ke pulau-pulau lain. Namun ada pula yang memilih tidak menginap tapi langsung pulang ke Tanjung Redeb.

KOMPAS.com/Dani J Sudah 47 stupa yang dilepaskan ke dalam laut. Semua masih di sekitaran pulau Rabu Rabu.
"Seharian keliling empat pulau juga tak apa, karena memang bisa. Kita lihat saja waktunya. Menginap di Tanjung Batu pun bisa. Atau mau langsung pulang. Semua tergantung permintaan," kata Sulaiman.

"Saya mengikuti kemauan tamu saja," tambah Sulaiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com