Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Mancing Morotai 2016 Diikuti Pemancing Mancanegara

Kompas.com - 30/09/2016, 10:03 WIB
Yamin Abdul Hasan

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara menggelar lomba mancing yang diberi nama Fishing Morotai 2016. Acara yang dibuka oleh Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Kamis (29/9/2016) sore, di Pelabuhan Kabupaten Pulau Morotai tersebut diikuti 116 peserta pemancing lokal, nasional hingga internasional.

Kepala DKP Maluku Utara, Buyung Radjilon mengatakan, ada sekitar 4.000 peserta yang mendaftar pada lomba mancing 2016 ini, namun karena keterbatasan fasilitas sehingga dibatasi. “Peserta yang ikut ada sekitar 116 orang, termasuk ada dari Taiwan, Malaysia dan Australia,” kata Buyung.

Kelas yang dibuka pun bervariasi mulai dari kelas profesional, eksekutif dan umum. Para pehobi pemancing ini akan berada di 20 titik spot yang telah ditentukan oleh panitia dan mereka akan berada di laut selama dua hari.

“Mereka berangkat tanggal 29 September dan kembali 1 Oktober 2016,” kata Buyung.

Fishing Morotai 2016 ini, menurut Buyung, selain bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan sumber daya ikan secara berkelanjutan sekaligus membantu pendapatan masyarakat khususnya para nelayan.

Selain itu, melalui lomba mancing ini diharapkan sebagai magnet wisatawan untuk berkunjung ke Morotai. Apalagi Morotai saat ini melaksanakan Wonderful Morotai sebagai upaya masuknya Pulau Morotai dalam 10 destinasi wisata baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Sementara dari Komunitas Rumah Mancing, Ardiaman menambahkan bahwa Fishing Morotai ini adalah terobosan baru terutama memadukan antara program pemerintah dan stakeholder para pemancing yang semua muaranya ke pemberdayaaan masyarakat, paduan hobi mancing dan kesejahteraan masyarakat.

“Rumah mancing hanya mem-back up program Pemda melalui DKP. Kami hanya bantu dari sisi teknis, pelatihan, promosi, event dan sebagainya tapi motor penggeraknya ada semuanya di pemda. Menurut kami sesuatu yang baru di Indonesia dan itu di Maluku Utara,” kata Ardi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com